Tungku adalah alat atau instalasi yang dirancang sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat digunakan untuk memanaskan sesuatu. Tungku dapat sederhana, tersusun dari batu yang diatur sehingga bahan bakar terlindungi dan panas dapat diarahkan. Namun, kebanyakan tungku dibuat sedemikian rupa sehingga api atau panas yang terbentuk tidak terlalu membahayakan pengguna.
Tungku dapat digunakan untuk memanaskan ruangan (seperti pada pendiangan) atau memasak (merebus, menggoreng, atau membakar). Untuk merebus atau menggoreng, disukai tungku dengan ruang pemanas tertutup, seperti kompor. Untuk membakar, tungku dengan pemanas terbuka lebih disukai, seperti anglo atau pembakar. Tungku yang tertutup, sehingga panas merata pada seluruh permukaan objek disebut sebagai oven.
Tungku untuk memasak dapat dibedakan atas tungku pemasak tradisional dan tungku pemasak modern.[1] Tungku pemasak tradisional biasanya menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar, arang kayu, dan sebangsanya (termasuk pula pelepah daun kelapa, sabut kelapa, sekam padi). Anglo, dengan bahan bakar arang kayu, termasuk kelompok ini. Tungku pemasak besar, dikenal sebagai pawon dalam bahasa Jawa (Jw.: awu, abu) atau hawu dalam bahasa Sunda, biasanya memiliki 2-3 lubang pemasak.
Tungku pemasak modern, dengan bahan bakar minyak tanah, gas, atau listrik, lebih umum disebut kompor. Tungku atau anglo yang dipermodern dengan desain khusus dapat pula menggunakan bahan bakar briket arang.