Tugu silat atau biasa disebut tugu perguruan merupakan simbol adanya sebuah perguruan pencak silat di dekat daerah tersebut dengan bentuk lambang perguruan. Tugu silat kebanyakan berada di pulau Jawa, meskipun begitu, beberapa diantaranya berada di pulau Kalimantan.[1]
Sejarah
Tidak dapat dipastikan kapan tugu silat pertama kali didirikan. Di Kabupaten Ponorogo sendiri, banyaknya tugu Reog yang menghiasi tiap jalan membuat inisiatif pesilat perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ponorogo untuk membangun tugu sebagai penanda adanya perguruan PSHT di wilayah tersebut dengan ornamen lambang perguruan. Hingga pada pembangunan tugu PSHT menyebar sampai Madiun yang merupakan pusat dari bela diri tersebut.[butuh rujukan]
Perkembangan zaman juga turut membuat perguruan lain ingin membangun tugu silat perguruannya sendiri, dari perguruan silat IKSPI Kera Sakti, Pagar Nusa, PSHW, PSCP yang ingin mendominasi tugu silat yang ada. Tugu silat dapat ditemukan pada tiap kota di Jawa hingga pulau-pulau besar di Indonesia.
Saat ini tugu silat terbesar di Indonesia berada di Ponorogo dengan tinggi total 13x12 meter.[2]
Kontroversi
Keberadaan tugu silat sering menimbulkan konflik antarperguruan karena adanya kecemburuan sosial dan ketidaksenangan perguruan silat lain akan adanya tugu silat, sehingga merugikan warga sipil yang berada di sekitar tugu silat. Perusakan tugu silat yang tidak dapat dihindarkan hingga aksi balas dendam perusakan tugu silat lainnya,[3] sehingga dibangunlah tugu perdamaian silat dari semua perguruan di Madiun sebagai bentuk perdamaian antarperguruan silat.[4] Meskipun begitu, konflik antarperguruan silat masih tetap ada di beberapa tempat seperti di Sragen, sehingga membuat kapolres setempat membuat keputusan seperti perubuhan hingga tidak diperbolehkan membangun tugu silat.[5]
Referensi