Tugu Perdamaian "Nosarara Nosabatutu" adalah tugu yang terletak di kawasan perbukitan Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu. Dibangun pada rentang tahun 1998-2000 sebagai simbol persatuan dan perdamaian masyarakat Sulawesi Tengah pasca konflik komunal yang terjadi di Poso, tugu ini resmi menjadi kawasan wisata pada tanggal 11 Maret 2014.
Monumen Nosarara Nosabatutu merupakan bangunan berlantai tiga seluas 800 meter persegi.Tugu Perdamaian berdiri kokoh di atas monumen ini. "Nosarara Nosabatutu" sendiri berasal dari Bahasa Kaili yang berarti "Kita Bersaudara, Kita Bersatu". Semboyan ini merupakan pemersatu bagi keberagaman masyarakat Sulawesi Tengah yang terdiri dari berbagai suku dan agama.[1]
Gong Perdamaian
Selain itu, di kawasan wisata ini juga terdapat Gong Perdamaian Nusantara, atau Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu. Gong ini berwarna kuning, berdiameter 2 meter, dan memiliki berat 180 kilogram. Menggambarkan peta Indonesia di bagian tengah serta simbol perdamaian dan persaudaraan 5 agama di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu pada bagian lingkaran kedua[2]. Lingkaran ketiga merupakan lambang 33 provinsi di Indonesia serta lingkaran paling luar mencantumkan 444 lambang dan nama kabupaten/kota di Indonesia. Gong Perdamaian ini diresmikan pada 11 Maret 2013. Selain menjadi simbol persatuan dan perdamaian masyarakat Sulawesi Tenggara,[3] lokasinya di Bukit Tondo juga memiliki fungsi lain yakni sebagai tempat evakuasi saat terjadi tsunami di Palu.[butuh rujukan]
Dalam penjelasan dituliskan bahwa Gong Perdamaian merupakan upaya pencegahan terulang kembali konflik kekerasan sosial seperti di Poso. Oleh karena itu, selain simbol gong untuk menjaga perdamaian, di Bukit Tondo juga dibangun graha tempat berkumpul dan bermusyawarah apabila ada masalah yang harus diselesaikan.