Truf adalah sebuah permainan kartu yang populer di Indonesia, menggunakan kartu remi dengan tujuan mengambil putaran tepat sejumlah nilai tawaran (bid) yang diajukan seorang pemain di awal permainan.[1][2] Permainan truf dikembangkan dari permainan kartu Knock-out Whist yang banyak dimainkan di Inggris.[2] Kata truf sendiri berasal dari Bahasa Belandatroef, yang berarti kartu truf.[1]
Permainan
Permainan truf menggunakan kartu remi yang terdiri dari 4 kembang (suit), dengan total 52 kartu. Umumnya truf dimainkan dengan 4 pemain. Pada awal permainan seluruh kartu diacak dan masing-masing pemain mendapat 13 kartu. Dalam permainan truf, kartu 2 memiliki nilai terendah dan A memiliki nilai tertinggi, dengan urutan 2-3-4-5-6-7-8-9-10-J-Q-K-A seperti banyak permainan kartu lainnya.[2]
Penawaran
Setelah kartu dibagikan dan tiap pemain melihat kartunya, tiap pemain melakukan penawaran (bid) untuk menentukan target jumlah kartu untuk pemain tersebut. Bagi tiap permain, tujuan permainan adalah agar pemain tersebut memenangkan jumlah putaran (trick) tepat sejumlah tawaran. Tawaran dilakukan dengan cara menaruh kartu dengan angka yang diinginkan (A dianggap bernilai 1), dan harus dilakukan secara tertutup. Setelah semua pemain melakukan penawaran, setiap kartu tawaran dibuka untuk melihat tawaran tiap pemain dan juga untuk menentukan kembang truf dan jenis permainan (main atas atau main bawah).
Kembang truf ditentukan sesuai dengan kartu yang ditaruh oleh pemain dengan nilai tawaran tertinggi. Jika ada dua tawaran dengan nilai yang sama, pilihan ditentukan sesuai urutan (dari tertinggi sampai terendah): sekop (♠), hati (♥), wajik (♦), dan keriting (♣)[2]
Jenis permainan ditentukan oleh total tawaran yang diajukan. Jika jumlah tawaran ke-empat pemain melebihi 13, maka permainan adalah main atas. Jika kurang dari 13, maka permainan adalah main bawah. Jika totalnya tepat 13, maka semua tawaran harus ditambah atau dikurangi dengan jumlah yang sama (umumnya ditambah atau dikurangi satu poin). Pemain dengan tawaran tertinggi berhak memutuskan apakah akan ditambah atau dikurangi.[2] Jenis permainan akan menentukan skema penilaian di akhir permainan.
Contoh: Terjadi penawaran 3♥, 5♦, 4♥, 3♠. Pemain kedua (dengan tawaran 5♦) memiliki angka tawaran tertinggi, sehingga kembang yang ia pilih, wajik (♦) menjadi kembang truf. Total tawaran adalah 3 + 5 + 4 + 3 = 15, sehingga permainan ini adalah main atas.
Permainan
Permainan dilakukan secara bergiliran. Pemain dengan giliran pertama bisa memilih kartu yang dimainkan, dan pemain lain harus memainkan kartu dengan kembang yang sama, kecuali jika ia tidak memiliki kartu dengan kembang tersebut. Pemain dengan kartu bernilai tertinggi memenangkan putaran tersebut. Pengecualian adalah kartu dengan kembang truf (dapat dikeluarkan jika pemegang kartu tidak memiliki kembang yang dimainkan) selalu mengalahkan kartu non-truf, sekalipun nilainya lebih rendah. Kartu dimainkan dengan terbuka, kecuali kartu truf yang harus dimainkan secara tertutup.[2]
Penilaian
Setelah permainan berakhir (13 putaran), masing-masing pemain diberi skor sesuai jumlah putaran yang dimenangkan dan angka tawaran yang diajukan di awal permainan.[1]
Pemain yang memenangkan putaran tepat sejumlah tawarannya (disebut juga masuk), mendapatkan skor positif sesuai angka tawarannya.
Pemain yang memenangkan putaran kurang dari jumlah tawarannya, mendapatkan skor negatif
jika main atas, sejumlah 2 kali selisih putaran dan tawaran
jika main bawah, sejumlah selisih putaran dan tawaran
Pemain yang memenangkan putaran lebih dari jumlah tawarannya, mendapatkan skor negatif
jika main atas, sejumlah selisih putaran dan tawaran
jika main bawah, sejumlah 2 kali selisih putaran dan tawaran
Pemain yang menawar nol (0) mendapatkan bonus (+5) ketika berhasil masuk (yaitu dengan cara tidak memenangkan satu putaran pun),[1] namun juga mendapatkan tambahan hukuman ketika tidak masuk (-5, di luar hukuman lain sesuai perhitungan di atas).
Catatan: Permainan dalam contoh di atas adalah main atas, karena total tawaran semua pemain adalah 14 (lebih dari 13). Arif masuk, sehingga mendapatkan skor positif sesuai tawarannya (+4). Budi dan Citra masing-masing kurang 2 putaran, sehingga mendapatkan skor negatif Karena main atas, selisih tersebut dikali dua, sehingga masing-masing mendapatkan skor -2 x 2, yaitu -4. Sementara Doni melebihi tawarannya sebanyak 3 putaran, sehingga mendapatkan skor -3.[1]
Kelanjutan
Setelah satu permainan berakhir dan skor dihitung, skor tiap pemain ditambahkan ke skor sebelumnya. Pemain dengan skor kumulatif tertinggi adalah pemenang sementara, dan pemain dengan skor kumulatif terendah biasanya diberi hukuman dengan menjadi pengocok kartu untuk permainan berikutnya.[2]
Nama
Kata truf sendiri berasal dari Bahasa Belandatroef, yang artinya adalah kartu truf.[1] Dalam percakapan sehari-hari, istilah truf atau kartu truf juga bisa digunakan sebagai metafora untuk alat atau bukti andal yang digunakan untuk mengalahkan lawan di saat terakhir.[3]
Referensi
^ abcdefgJohn McLeod, Riza Purwo Nugroho, David Nugraha, Hamdanil Rasyid. "Rules of Card Games: Truf". Pagat.com.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)