TrafiguraTrafigura Group Pte. Ltd. merupakan Perusahaan multinasional Bursa komoditas asal Swiss yang didirikan pada 1993 yang memperdagangkan Logam dasar dan energi, berkantor pusat di Jenewa[1][2]. Farringford N.V., terdaftar di Curaçao merupakan domisili legal utamanya (perusahaan induk)[3]. Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta perdagangan logam terbesar di dunia dan pedagang minyak bumi terbesar kedua[4][5] yang membangun atau membeli kepemilikan pipa, tambang, smelter, pelabuhan, dan terminal penyimpanan[6]. Trafigura didirikan oleh Claude Dauphin dan Eric de Turckheim pada 1993, tetapi segera berpisah dari grup usaha yang dikelola oleh Marc Rich[5]. Trafigura disebut atau terlibat pada beberapa skandal, salah satunya pembuangan limbah beracun di Pantai Gading pada 2006, dimana menyebabkan lebih dari 100.000 orang terkena masalah ruam kulit, kepala pusing, dan penapasan[7]. Perusahaan juga terlibat skandal Program Minyak untuk Makanan di Irak. SejarahTrafigura Beheer BV didirikan sebagai grup perusahaan swasta pada 1993 oleh enam pendiri yaitu: Claude Dauphin, Eric de Turckheim, Graham Sharp, Antonio Cometti, Daniel Posen dan Mark Crandall[8][9]. Pada awalnya mereka hanya fokus untuk tiga regional yaitu Amerika Selatan (minyak dan mineral), Eropa Barat (logam), dan Afrika (minyak), mereka kemudian melakukan diversifikasi bisnis dan memperluas cakupan pasar secara global[10]. Pada November 2013, diumumkan bahwa Tory peer dan mantan pemimpin dari Dewan Bangsawan Britania RayaBaron Strathclyde, Thomas Galbraith, 2nd Baron Strathclyde akan bergabung dengan Trafigura sebagai direktur non-eksekutif. Mereka sebelumnya mundur dari dewan Pengelola investasi global milik grup karena insiden di Pantai Gading pada 2009[11]. Ketua Eksekutif Claude Dauphin dan pendiri terakhir yang masih duduk di posisi eksekutif, memiliki kurang dari 20% ekuitas grup pada saat kematiannya di september 2015, sementara itu lebih dari 700 manajer senior mengontrol sisanya[12]. InvestasiPada 2003, grup mendirikan anak perusahaan dibidang pengelolaan dana bernama Galena Asset Management[13]. Pada 2010, Trafigura membeli 8% saham dari Norilsk Nickel[14]. Pada 24 Mei 2007 terjadi ledakan tangki di Sløvåg Gulen, Sogn og Fjordane, Norwegia milik Vest Tank yang menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan yang parah untuk masyarakat sekitar. Pada 2008 Norsk Rikskringkasting mempublikasikan dokumentari berdurasi 50 menit berjudul "Dirty Cargo" yang mengungkap apa yang terjadi di komunitas menjelang ledakan terjadi. Vest Tank berusaha untuk menetralkan limbah kimia serupa yang dibuang di Pantai Gading ketika ledakan terjadi. Pemilik limbah adalah Trafigura, yang ditanggani oleh Vest Tank[15][16][17]. Walaupun begitu, otoritas Norgewia tidak menuntut Trafigura dan perusahaan tidak dituduh turut bertanggung jawab atas kecelakaan Vest Tank. Permintaan wawancara pegawai Trafigura oleh kepolisian Norwegia tidak dikabulkan oleh perusahaan[18]. Pada Februari 2013 Trafigura menginvestasikan $800 juta di pasar energi Australia dengan membeli lebih dari 250 pompa bensin, dua terminal impor minyak, dan lima depo bahan bakar melalui tiga akusisi terpisah melalui Puma Energy[19][20]. Saat itu, terdapat minat terhadap Australia diantara pedagang energi karena kombinasi dari meningkatkan permintaan dan penutupan kilang minyak yang sudah tua dan tidak efisien[21]. Pada bulan yang sama, Trafigura bekerja sama dengan DT Group dan perusahaan minyak milik pemerintah Angola Sonangol Group, untuk membentuk perusahaan baru bernama Sonaci DT Pte Ltd untuk memasarkan Gas alam cair milik Angola[22] Pada Maret 2013, Trafigura mengumumkan kesepakatan dengan Sudan Selatan untuk mengekspor minyak mentah Dar Blend dari Port Sudan[23]. Kesepakatan dengan Sudan Selatan melanjutkan keberadaan Trafigura di pasar minyak mentah Sudan dan diikuti dengan penyelesaian sengketa hukum antara Sudan dan Sudan Selatan terkait dengan biaya transit dan keuntungan dari minyak[24]. Pada Oktober 2013 Trafigura mendapatkan pembiayaan sebear $1,5 miliar untuk pinjaman dana pertama kepada produser minyak asal Rusia OAO Rosneft. Fasilitas prapembayaran, yang menyediakan pinjaman untuk pembayaraan dimuka untuk lebih dari 10 juta ton produk selama lima tahun, kesepakatan ini merupakan salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan oleh Trafigura[25]. Sebulan kemudian Trafigura menandatangani perjanjian dengan perusahaan operator pipa asal Dallas Energy Transfer Partners untuk mengangkut minyak mentah dan kondensat melalui pipa yang terkonversi sebagian sepanjang 82-mil dari Lapangan Minyak Eagle Ford di McMullen County, Texas menuju terminal air-dalam Trafigura di Teluk Corpus Christi, dekat dengan Teluk Meksiko[26][27]. Pada Februari 2014 Trafigura menandatangani perjanjian untuk membeli 30% saham dari pabrik tembaga baru milik Jinchuan Group yang berkapasitas 400.000 ton per tahun di Fangchengang, Tiongkok[28]. Pada Juli 2014 Trafigura meluncurkan Lykos, platfrom daring di India untuk menjual logam kepada industri kecil dan menengah di India[29]. Pada September 2014 Trafigura menyelesaikan penjualan sebesar $860 juta dari 80% saham di terminal penyimpanan minyak Corpus Christi Texas kepada Buckeye Partners LP[6]. Pada Juni 2015 Trafigura mengumumkan perusahaan patungan 50:50 dengan perusahaan investasi Abu Dhabi Mubadala Development Company untuk berinvestasi di pertambangan logam dasar. Sebagai bagian dari kesepakatan Mubadala juga mengakusisi 50% saham Trafigura di operasi tambang Minas de Aguas Teñidas (Matsa), yang memiliki tiga tambang di selatan Spanyol yang memproduksi tembaga, zinc, dan bijih konsentrat timbal[30]. Hal ini diikuti dengan pengandaan kapasitas pengolahan di operasi tambang milik MATSA yang berada di Andalusia, Spanyol dimana dua tambang baru sedang dikembangkan[31]. Pada Agustus 2015 dilaporkan bahwa anak perusahaan Trafigura yaitu Impala Terminals menginvestasikan $1 miliar di Colombia untuk mengembangkan jaringan jalan darat, kereta api, dan sungai yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan pantai utama dengan kawasan industri Colombia. Sungai Magdalena, yang mengalir antara daratan Barrancabermeja dan Barranquilla di pesisir Atlantik, memungkinkan transportasi minyak mentah dan produk bahan bakar, kontainer curah, kontainer, dan kargo umum menuju dan berangkat dari Colombia[32]. Pada Oktober 2016 diumumkan bahwa Trafigura dan grup investasi asal Rusia United Capital Partners masing-masing akan membeli 24% saham dari Essar Oil, yang memiliki kilang minyak swasta kedua terbesar di India yang terletak di Gujarat serta 2.700 jaringan pom bensin[33]. Penerbitan obligasi dan laba yang dilaporkanPada 2008, perusahaan memiliki ekuitas lebih dari $2 miliar dan omset mencapai $73 miliar yang menghasilkan keuntungan mencapai $440 miliar[5]. Pada Maret 2010 Trafigura untuk pertama kalinya mencari dana ke pasar modal dengan menerbitkan obligasi bertenor lima tahun sebesar 400 juta Euro ($539 juta)[34]. Bulan berikutnya Trafigura menerbitkan perpetual subordinated bond untuk pertama kalinya di Bursa efek Singapura dengan bunga tetap 7,625%[35]. Penerbitan berhasil mengumpulkan dana sebesar $500 juta sebagai modal jangka panjang yang diperlakukan sebagai ekuitas oleh peraturan akuntansi internasional, meninggalkan pemegang saham yang ada tidak tercemar [36][37]. Pada 2011, pendapatan meningkat menjadi $121,5 miliar dan Laba menjadi $1,11 miliar[38] dengan keuntungan menurun 11% pada 2012[39]. Pada 2013 sebagai konsekuensi penerbitan di Singapura, Trafigura mengeluarkan laporan keuangan untuk pertama kalinya, dimana mereka melaporkan profit kuartal pertama 2013 sebesar $216,1 miliar - naik 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan tumbuh 7,9% menjadi $31,2 juta[40]. Pada Maret 2016, Trafigura mendapatkan pinjaman selama tiga tahun sebesar 46 juta yen ($413 juta), dua kali lebih besar dibandingkan pinjaman tahun 2014 (samurai bond)[41]. AktivitasTrafigura mengoperasikan 65 kantor di 36 negara[42]. Trafigura merupakan grup perdagangan komoditas fisik ketiga terbesar dibelakang Vitol dan Glencore[43]. Trafigura memiliki sumber, menyimpan, menyampur dan mentransportasikan bahan mentah termasuk minyak mentah, produk-produk olahan minyak, dan logam non-besi (bijih besi dan batu bara)[10][44]. Perdagangan komoditas non-besi dan curah -terutama tembaga, timbal, dan konsentrat zinc, alumina, logam halus tembaga, timbal, zinc, dan alumunium dan juga bijih besi dan buku perdagangan batu bara - merupakan 13% dari keseluruhan omset perdagangan Trafigura pada 2016. Grup memperdagangkan 8,2 juta ton konsentrat logam non-besi dan 6,6 juta ton logam non-besi murni pada tahun tersebut[45]. Secara keseluruhan volume logam dan mineral meningkat 13% pada 2015 menjadi 59 juta ton[46]. Volume perdagangan produk minyak mentah dan bahan bakar secara total mencapai 4,3 juta barel perhari pada 2016, meningkat 42% dari 3 juta barel perhari pada 2015[47]. Pada Oktober 2016 Trafigura menjual lima kapal tanker ukuran medium kepada Bank of Communications Financial Leasing Co, menandai keluarnya Trafigura dari kepemilikan kapal tanker[48]. Untuk mendukung Model bisnis Arbitrase, Trafigura memastikan mengontrol suplai, penyimpanan, dan logistik melalui anak perusahaannya: bisnis penyimpanan dan distribusi minyak melalui Puma Energy dimana Trafigura memiliki 49% sahamnya[49] Trafigura juga terlibat dalam perdagangan diatas kertas melalui anak perusahaanya Galena Asset Management, yang didirikan pada 2003 untuk berinvestasi pada pendanaan komoditas[10][50]. Perusahaan ini disebutkan dalam skandal Program Minyak untuk Makanan Irak karena koneksi dengan Kapal tanker minyak turbin berbendera Liberia, Essex, yang memiliki persetujuan PBB untuk memuat minyak mentah Irak di terminal ekspor utama mereka yaitu Terminal Minyak Al Başrah. Kapal tanker disewa oleh Trafigura Beheer BV. Menurut kapten kapal, Theofanis Chiladakis, Essex "dibongkar muatannya" setidaknya dua kali, dengan total kehilangan 272.000 barel minyak, setelah petugas PBB menyetujui muatan kargo[51]. Hal ini terjadi pada 13 Mei dan 27 Agustus 2001. Pegawai dari Elf Aquitaine pertama kali berbicara mengenai skema ini pada Februari 1998[52]. Pada Februari 2013, Trafigura Maritime Ventures Limited—anak perusahaan dari Trafigua Maritime Logistic PTE Limited asal Singaura yang berbasis di Malta—dan perusahaan perdagangan minyak dari Total terlibat atas kontroversi pengaturan harga yang menyebabkan mereka dilarang untuk mengikuti proses tender pembelian minyak Enemalta[53]. Antara 1999 dan 2012, Enemalta membayar kedua perusahaan tersebut sebesar $3,2 miliar untuk minyak, atau 70% dari total pembelian minyak yang dilakukan Enemalta selama periode tersebut[54]. Pada Mei 2015, Financial Times melaporkan bahwa Trafigura menjadi eksporter utama untuk minyak mentah milik Rosneft dari Rusia ditengah sanksi. Perusahaan mengalami lonjakan ekspor minyak, hampir 9 juta barel pada April 2015, terutama untuk pasar Asia, dibiayai oleh kesepakatan pra-pembayaran minyak dalam bentuk pinjaman jangka pendek yang tidak termasuk dalam subjek sanksi. Beberapa pedagang komoditas berhati-hati untuk berurusan dengan perusahaan yang terkena sanksi, Trafigura, yang berurusan dengan beberapa bank global untuk mendanai kesepakatan transaksi minyak, telah menemukan rekan kerja untuk Rosneft untuk bisnis global[55]. Pada 2016, Public Eye (Erklärung von Bern) Lembaga swadaya masyarakat asal Swiss menerbitkan hasil investigasi yang menunjukan bagaimana para pedagang (terutama Trafigura) menyiapkan dan menjual bahan bakar beracun "kualitas Afrika" ke Afrika, mengandung kadar sulfur yang tinggi yang dapat menyebabkan polusi, yang merusak kesehatan manusia[56][57][58]. Kemudian, Ghana, menurunkan batas maksimal sulfur pada Bahan bakar diesel yang diimpor dari 3.000 menjadi 50 Part per million, dari Maret 2017 (batas milik Eropa adalah 10 part per million)[58][59]. Trafigura menyatakan bahwa laporan tersebut merupakan "kegagalahn memahami" karena Trafigura hanya menyuplai bahan bakar yang legal[57] dan hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menentukan spesifikasi bahan bakar[60]. Pada November 2018 Global Witness meminta Serious Fraud Office (United Kingdom) dan otoritas Amerika Serikat untuk menginvestigasi tuduhan hubungan antara skandal Operasi Lava Jato di Brasil dengan tiga perusahaan perdagangan minyak, salah satunya adalah Trafigura[61]. Trafigura menempatkan tuduhan dalam status "diulas" dan menegaskan bahwa mereka "serius terhadap tuduhan tersebut"[62] tetapi menolak bahwa pihak manajemen mengetahui pembayaran tersebut akan digunakan untuk memberikan pembayaran yang tidak pantas kepada karyawan Petrobras[63]. Delapan belas bulan kemudian, pada Mei 2020, The Guardian melaporkan Trafigura dalam investigasi oleh Commodity Futures Trading Commission Amerika Serikat atas tuduhan korupsi dan Manipulasi pasar terkait dengan perdagangan minyak mentah. Surat panggilan pengadilan meminta informasi setidaknya empat tahun kebelakang terkait dengan "manipulasi dan korupsi yang melibatkan perdagangan dan produk-produk minyak". Tidak ada kejelasan apakah investigasi tersebut berhubungan dengan Operasi Lava Jato[64]. Pembuangan Limbah di Pantai GadingPada 2006 pembuangan limbah beracun di Pantai Gading membuat krisis kesehatan terjadi diman kapal Probo Koala berbendera Panama dan dikontrak oleh Trafigura menyewa kontraktor lokal untuk membongkar limbah di Abidjan setelah menolak membayar €1.000 per meter kubik biaya tambahan yang diberlakukan oleh Otoritas Pelabuhan Amsterdam untuk mengurangi pembuangan limbah di Belanda[65]. Kontraktor lokal bernama Tommy secara tidak benar membuang material limbah di 12 tempat di dalam dan sekitar kota Abidjam pada Agustus 2006. Gas yang dikeluarkan oleh bahan-bahan kimia dituduh sebagai penyebab meninggalnya 17 orang dan mencederai 30.000 korban oleh PBB dan Pemerintah Pantai Gading, dimana cedera yang terjadi mulai dari pusing kepala sampai dengan luka bakar, dan luka paru-paru. Hampir 100.000 masyarakat mencari pengobatan setelah Perdana Menteri Charles Konan Banny menawarkan pengobatan gratis di rumah sakit milik kota Abidjan kepada masyarakat kota[66]. Trafigura menyatakan bahwa zat yang dibuang terdiri dari Air limbah dari pencucian tangki kapal Probo Koala. Sebuah penyelidikan di Belanda pada akhir 2006 mengkonfirmasi bahwa zat tersebut berupa lebih dari 500 ton campuran antara bahan bakar, Hidrogen sulfida, dan Natrium hidroksida yang dikenal sebagai soda api. Setelah menyebabkan krisis kesehatan di Abidjan, kapal Probo Koala tiba di pelabuhan Paldiski di Estonia dimana Trafigura mengizinkan kepolisian Belanda untuk masuk dan memulai penyelidikan.[65][67][68]. Trafigura menyangkal limbah apapun yang dikirimkan dari Belanda, mereka menyatakan bahwa zat tersebut hanya sedikit mengandung hidrogen sulfida, dan perusahaan tidak mengetahui bahwa zat tersebut dibuang dengan cara yang tidak benar. Pegawai Tarfigura, terasuk Claude Dauphin dan Direktur Regional Afrika Barat, pergi ke Abidjan untuk membantu upaya pembersihan tetapi mereka kemudian ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Pantai Gading. Ketika pegawai eksekutifnya ditahan, Trafigura setuju untuk membayar $198 juta untuk upaya pembersihan kepada pemerintah Pantai Gading tanpa mengakui bahwa mereka bersalah, dan pemerintah Pantai Gading berjanji untuk tidak menuntut perusahaan[69]. Dauphin dan pegawai eksekutif lain kemudian dibebaskan setelah kesepakatan dijalin[70]. Pada 2008 gugatan perdata dilakukan di London oleh lebih dari 30.000 masyarakat Pantai Gading kepada Trafigura. Pada Mei 2009, Trafitura mengumumkan akan menuntut BBC karena melakukan fitnah melalui program Newsnight yang menyebutkan bahwa Trafigura berusaha menutupi jejak mereka di peristiwa tersebut. Pada September 2009 The Guardian mendapatkan dan mempublikan surel internal Trafigura yang menunjukan bahwa para pedagang mengetahui bagaimana berbahayanya zat kimia tersebut. Tidak lama setelah itu Tafigura setuju untuk membayar ganti rugi sebesar £30 juta ($42,4 juta) untuk menyelesaikan sengketa[71]. Pada 2010 Pengadilan Belanda memutuskan bahwa Trafigura bersalah melakukan ekspor ilegal limbah beracun dari Amsterdam[72]. Struktur perusahaanBeberapa unit internasional utama Trafigura meliputi:
Referensi
|