Tipografi modern atau modern design di awal abad ke 20 hampir serupa dengan Seni Murni yang merupakan reaksi atas dekadensi dari tipografi dan design di akhir abad ke 19. Penanda utama era Modern Design ialah typeface San Serif.
Pada tahun 1920 Seni Konstruktivisme dari Uni soviet, menampilkan “produksi yang lebih intelektual” di bidang yang berbeda. Gerakan ini memandang seni individual sebagai hal yang tidak berguna sehingganya mereka mulai menciptakan dan mengkreasikan objek yang memiliki nilai guna, seperti gedung, teater, poster, tekstil, perabotan, logo, menu, dan lain-lain.
Asas modern tipografi dicetuskan oleh Jan Tschihold lewat bukunya “New Typography”. Tschihold, dan tipografer Bahaus lainnya seperti Herbert Bayer, Lazlo Moholy Nagy dan El Lissitzky adalah “bapak- bapak” dari grafis design yang kita tau saat ini. Mereka menjadi pencetus teknik dan gaya produksi yang digunakan sepanjang abad 20. Meskipun demikian, komputer telah mengubah sistem produksi selamanya, tetapi cara–cara yang mereka cetuskan tetap relevan hingga saat ini.
Di tahun berikutnya, desain grafis dengan style modern mulai diterima dan digunakan secara luas. Lonjakan ekonomi Amerika setelah perang dunia 2 menciptakan kebutuhan tinggi akan desain grafis, terutama di bidang periklanan dan packaging. Pada tahun 1937, pindahnya sekolah desain bahaus ke chicago telah membawa “Produksi Massa” yang minimalis ke Amerika dengan segera sehingga gaya arsitektur dan desain modern merambah di sana.
Adrian Frutiger menjadi nama yang terkenal sepanjang pertengahan abad ke 20. Ia mendesain huruf Univers dan frutiger serta Paul Rand yang memegang prinsip Bahaus serta menerapkannya pada desain-desain periklanan dan logo yang populer sehingga membawa pendekatan Amerika yang unik terhadap gaya minimalis eropa. Kemudian karyanya ini lebih dikenal sebagai corporate identity. Selain itu, ada Josef Muller Brockman. Ia mendesain poster yang hebat dan berciri khas tahun 1950-60an.
Reaksi terhadap desain grafis modern terbilang lambat, tetapi pasti. Keaslian tipografi era postmodern dapat dirunut ulang sejalan dengan gerakan humanisme pada tahun 1950an. Herman Zaph yang mendesai huruf Optima dan Palatino, mengaburkan garis batas antara serif dan san serif, kemudian dimunculkan kembali garis garis organis dalam tipografi. Semua yang mereka kerjakan ini pada akhirnya lebih banyak mendukung modernisme dibandingkan sesuatu yang dianggap mereka sebagai bentuk pemberontakan.
Di era modern yang menjadi salah satu titik terpenting ialah manifesto pertama pada tahun 1964. Pada saat itu, terjadi perubahan bentuk desain ke arah yang lebih radikal serta mengecam karya–karya yang nilai idenya rendah. Ini berpengaruh banyak pada para desainer grafis di zaman berikutnya serta memberi kontribusi yang besar dalam kemunculan penerbitan seperti émigré Magazine.
Saul Bass mendesain banyak gambar bergerak yang memunculkan banyak fitur dan inovasi baru dalam bidang produksi desain grafis. Milton Glaser menciptakan kampanye lewat posternya “ I Love New York” yang masih sangat terkenal hingga saat ini. Glaser mengambil gaya kunci dari budaya POP pada tahun 1960 dan 1970an.
David Carson memunculkan perlawanan terhadap keterbatasan dalam desain era modern, desain–desainnya dalam majalah RayGun secara sengaja dibuat tidak legible dan memunculkan desain tipografi yang lebih ditekankan secara visual dibandingkan unsur kesusastraannya.