Nils Olof Thorbjörn Fälldin (24 April 1926 – 23 Juli 2016) adalah seorang politikusSwedia. Dia adalah Perdana Menteri Swedia di tiga kabinet non-berturut-turut dari tahun 1976 sampai 1982, dan pemimpin Partai Tengah Swedia dari tahun 1971 hingga 1985.[1] Pada periode pertama pada tahun 1976, ia adalah Perdana Menteri non-Partai Sosial Demokrat Swedia pertama dalam empat puluh tahun terakhir dan Perdana Menteri pertama sejak 1930-an yang tidak bekerja sebagai seorang politikus profesional dari usia remaja.[2]
Kehidupan awal
Fälldin lahir di Högsjö parish, Ångermanland, putra dari petani Nils Johan Fälldin dan istrinya Hulda (née Olsson).[3] Dia tumbuh dalam keluarga petani di Ångermanland,[1] dan, pada tahun 1956, ia dan istrinya, sebagai pasangan muda yang baru menikah, mengambil alih sebuah pertanian kecil. Namun, otoritas pertanian tidak menyetujui pembelian tersebut, karena lahan pertanian tersebut dianggap terlalu kecil dan rusak untuk produksi, and sehingga menolak memberikan subsidi pertanian. Perjuangan ini membawanya masuk ke cabang pemuda partai agraria Swedia, Liga Petani (Bondeförbundet), yang pada tahun 1958 berganti nama menjadi Partai Tengah. Dia dan keluarganya mengelola pertanian mereka sepanjang kehidupan politiknya, dan ketika dia mengundurkan diri dari politik pada tahun 1985, dia segera kembali ke sana.[4]
Karier politik
Fälldin memasuki panggung politik nasional Swedia ketika ia terpilih menjadi Majelis Kedua Riksdag Swedia pada tahun 1958 untuk Partai Tengah yang berakar pada agraris. Dalam persaingan dengan Johannes Antonsson, ia menjadi wakil ketua pertama partai pada tahun 1969, dan kemudian ketua pada tahun 1971, menggantikan veteran Gunnar Hedlund. Pada tahun 1971 ia juga menjadi anggota Riksdag unikameral baru yang menggantikan bikameral. Pada tahun 1973, Fälldin mengusulkan agar partai tersebut bergabung dengan Partai Liberal, namun ia gagal mendapatkan dukungan mayoritas anggota partai.[butuh rujukan]
Dalam pemilihan umum tahun 1976, Partai Sosial Demokrat secara mengejutkan kehilangan mayoritasnya untuk pertama kalinya dalam 40 tahun. Partai-partai non-Sosialis (Partai Tengah, Partai Liberal dan Partai Konservatif Moderat) membentuk pemerintahan koalisi, dan, karena Partai Tengah adalah partai terbesar dari ketiga partai tersebut, Fälldin dipilih sebagai perdana menteri oleh Riksdag dan dikonfirmasi oleh raja Carl XVI Gustaf selama Dewan Negara menjadi orang pertama yang ditunjuk dengan cara ini berdasarkan Instrumen Pemerintahan baru tahun 1974. Namun, dua tahun kemudian, koalisi tersebut bubar karena masalah ketergantungan Swedia pada tenaga nuklir (dengan Partai Tengah mengambil sikap anti-nuklir yang kuat), yang menyebabkan pengunduran diri Fälldin dan pembentukan pemerintahan minoritas Partai Liberal.[butuh rujukan] Pada tahun 1978, Fälldin menggugat Aftonbladet sebesar 1 krona setelah mereka menerbitkan wawancara satir dengannya dari rumah sakit jiwa di mana mereka mengklaim bahwa ia menderita skizofrenia. Fälldin mengklaim bahwa tindakan ini ilegal, tetapi kemudian kalah dalam kasus tersebut.[5]
Setelah pemilihan umum Swedia 1979, Fälldin kembali menduduki jabatan perdana menteri, meskipun partainya mengalami kerugian besar dan kehilangan peran utamanya dalam kampanye kanan-tengah, terutama karena kekecewaan masyarakat terhadap Partai Tengah atas komprominya mengenai tenaga nuklir dengan Partai Moderat yang pro-nuklir, dan dia kembali membentuk pemerintahan koalisi dengan Partai Liberal dan Partai Moderat. Kabinet ini juga bertahan selama dua tahun, ketika ketidaksepakatan mengenai kebijakan pajak memaksa kaum Moderat meninggalkan koalisi. Fälldin tetap menjabat sebagai perdana menteri hingga pemilihan umum tahun 1982, ketika Partai Sosial Demokrat kembali berkuasa karena blok Sosialis memenangkan mayoritas di parlemen Riksdag.[butuh rujukan]
Setelah kekalahan telak dalam pemilihan umum kedua pada tahun 1985, Fälldin menghadapi kritik keras dari partainya. Ia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan pensiun dari dunia politik. Jabatannya setelah itu termasuk ketua Föreningsbanken, Foreningen Norden, dan Televerket.[6]
Pada tahun 1956, ia menikah dengan Solveig Öberg (lahir 1935), putri dari petani Albert Öberg dan Sofia (née Näsman).[3] Ia meninggal pada usia 90 tahun, tanggal 23 Juli 2016.[8][9] Pemakaman diadakan pada tanggal 11 Agustus 2016 di Katedral Härnösand, dan ia dimakamkan di Pemakaman Högsjö di Högsjö, Härnösand Municipality.[10]
Warisan
Selama 27 tahun menjadi politikus nasional, Fälldin secara umum dihargai di sebagian besar kubu politik karena keterusterangannya, sifatnya yang tidak sombong, dan kesediaannya mendengarkan semua pandangan. Dua periode jabatannya sebagai Perdana Menteri bukanlah hal yang mudah; ia harus berusaha menyatukan tiga partai yang sangat berbeda untuk bekerja sama dalam sebuah koalisi, sementara Swedia mengalami resesi terburuk sejak tahun 1930-an.[butuh rujukan]
Fälldin menolak membiarkan masalah keamanan mengatur hidupnya. Selama menjabat sebagai perdana menteri, ia tinggal sendiri di sebuah apartemen sewaan kecil di pusat kota Stockholm, sementara keluarganya mengelola pertanian di Swedia utara. Dia memasak sendiri dan membuang sampah di pagi hari ke tempat sampah umum di halaman belakang, sebelum berjalan cepat selama 15 menit ke kantornya, dibayangi dari kejauhan oleh mobil polisi tak bertanda yang telah menunggu di luar blok apartemen; satu-satunya konsesinya terhadap masalah keamanan.[butuh rujukan]
Saat menjabat sebagai perdana menteri selama Krisis U 137 pada bulan Oktober–November 1981, Fälldin dikenang karena jawaban sederhananya, "Jaga perbatasan!" (Håll gränsen!) untuk permintaan instruksi dari Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Swedia ketika menghadapi dugaan Soviet untuk membebaskan kapal selam yang terdampar.[11]
^Svenning, Olle; T, Per (2014). Sveriges statsministrar under 100 år / Thorbjörn Fälldin (dalam bahasa Swedia). Albert Bonniers förlag. ISBN9789100132453. Templat:LIBRIS.
^Lars Engwall (2021). "Governance of and by Philanthropic Foundations". European Review. 29 (5): 681–682. doi:10.1017/S1062798720001052.