The Oberoi Beach Resort, Bali adalah sebuah hotel mewah yang terletak di kawasan Seminyak, Bali. Awalnya dibuka pada tahun 1972 sebagai sekelompok vila pribadi bernama Kayu Aya, penginapan ini bertransformasi menjadi sebuah hotel pada tahun 1978 di bawah pengelolaan Oberoi Hotels & Resorts, sebuah jaringan hotel asal India. The Oberoi merupakan hotel berbintang pertama yang ada di kawasan Seminyak.
Sejarah
Pada tahun 1972, Peter Muller, seorang arsitek Australia, diundang oleh Charles Osborne, seorang pengusaha Amerika Serikat, untuk membantunya merancang sekelompok vila pribadi di tepi Pantai Kayu Aya yang ada di Seminyak. Sebelumnya, Muller sempat berpartisipasi dalam sebuah proyek besar lain di Bali, yakni Hotel Matahari yang ada di Sanur, tetapi proyek itu berakhir dengan kegagalan (hotel tersebut saat ini sudah dikembangkan kembali menjadi Hyatt Regency Bali). Muller mempekerjakan sekitar 600 orang Bali untuk membangun penginapan tersebut, dan hal ini disebutkan merupakan pertama kali orang Bali dapat menikmati hasil jerih payah pariwisata di pulau mereka. Dibuka dengan nama Kayu Aya, penginapan tersebut ditargetkan untuk wisatawan kaya raya dan tokoh-tokoh tersohor di dunia, seperti Grace Kelly dan Salvador Dalí.[1]
Pada tahun 1978, The Oberoi Group, sebuah perusahaan penyantunan asal India, menandatangani kontrak dengan PT Widja Putra Karya, pemilik Kayu Aya, untuk mengubah penginapan mereka menjadi sebuah hotel mewah. Setelah enam bulan masa renovasi, hotel tersebut dibuka sebagai The Oberoi Beach Resort, Bali.[2] The Oberoi merupakan hotel berbintang pertama yang ada di kawasan Seminyak, dan, suatu waktu, merupakan hotel termewah yang ada di Pulau Dewata. Pada zaman dahulu, wilayah Seminyak masih berupa hamparan sawah dan pohon kelapa, dan sebagian besar pulau Bali tidak memiliki jaringan listrik atau transportasi mobil. Tamu yang datang melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan diarahkan untuk melewati beratus-ratus meter sawah hijau sebelum mereka mencapai The Oberoi. Saat ini, lingkungan Seminyak hampir tidak dapat dikenali dari situasi tersebut, dengan munculnya berbagai macam kelab, rumah makan, bar, dan hotel di sepanjang mata memandang. Bisa dikatakan bahwa The Oberoi merupakan cikal bakal perkembangan Seminyak menjadi destinasi pariwisata.[3]
Sejak dibuka, The Oberoi sudah mengalami dua kali renovasi, pertama pada tahun 1980 untuk menambahkan kamar-kamar bertipe lanai, spa, dan lapangan tenis, dan kedua pada tahun 1999 yang menyegarkan keseluruhan gedung hotel agar sepadan dengan masa kini. Meski begitu, sebagian besar desain The Oberoi kurang lebih masih sama dengan visi Muller saat dia membangun hotel ini.[2]
Selain di Bali, The Oberoi Group juga memiliki cabang di Lombok yang dibuka pada 1997 dan dirancang oleh Peter Muller.[4]
Fasilitas
The Oberoi Beach Resort, Bali memiliki kapasitas kamar sebanyak 74, 60 diantaranya bertipe lanai dan 14 bertipe villa, dengan luas ruangan yang berkisar antara 49 m2 untuk tipe kamar terendah, Luxury Lanai Room, hingga 180 m2 untuk tipe kamar tertinggi, Royal Villa. Sebagian kamar bertipe villa memiliki fasilitas kolam renang pribadi. Selain itu, hotel juga menyediakan 3 rumah makan (Frangipani Cafe, Kayu Bar, Kura Kura Restaurant), kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan ruang pertemuan.[5]
Rujukan
Pranala luar