Thatta
Thatta (bahasa Sindh: ٺٽو) adalah sebuah kota di provinsi Sindh, Pakistan. Thatta merupakan ibu kota abad pertengahan Sindh, dan menjadi pusat kekuasaan selama tiga dinasti berturut-turut. Pembangunannya diperintahkan oleh Jam Nizamuddin II pada tahun 1495. Signifikansi bersejarah Thatta telah menghasilkan beberapa monumen di dalam dan sekitar kota. Pemakaman Makli di Thatta, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah situs salah satu pemakaman terbesar di dunia dan memiliki banyak makam monumental yang dibangun antara abad ke-14 dan ke-18 yang dirancang dengan gaya penguburan sinkretis yang menjadi ciri khas Sindh bagian bawah. Masjid Shah Jahan abad ke-17 di kota ini dihiasi dengan ubin dekoratif, dan dianggap memiliki tampilan ubin paling rumit di Asia Selatan.[1][2][3] SejarahSejarah awalThatta mungkin merupakan situs Patala kuno, pelabuhan utama di Sungai Indus pada masa Alexander Agung,[4] meskipun situs Patala telah menjadi bahan perdebatan.[5] Sebelumnya, umat Hindu menyebutnya Sarnee Nagar, namun pada tahun 332 SM, orang Yunani pertama kali menyebutnya Pattala atau Patala kemudian menjadi Nagar Tatta pada Zaman Mughal. Muhammad bin Qasim merebut wilayah tersebut pada tahun 711 M setelah mengalahkan empa st dalam pertempuran di utara Thatta. Thatta dilaporkan oleh beberapa sejarawan sebagai pelabuhan kuno Debal yang disebutkan oleh para penakluk Arab, meskipun sejarawan lain menempatkan pelabuhan tersebut di lokasi Karachi modern.[6] Pada masa penaklukan Bani Umayyah, suku-suku kecil semi-nomaden tinggal di wilayah Sindh. Penaklukan Umayyah memperkenalkan agama Islam ke wilayah yang selama ini mayoritas beragama Hindu dan Budha. Sejarah modernSetelah kemerdekaan Pakistan, sebagian besar penduduk Hindu di kota itu, meskipun seperti sebagian besar penduduk Sindh, bermigrasi ke India, Thatta tidak mengalami kerusuhan luas seperti yang terjadi di Punjab dan Bengal.[7] Secara keseluruhan, kurang dari 500 umat Hindu terbunuh di seluruh Sindh antara tahun 1947 dan 1948 karena sebagian besar Muslim Sindhi menolak seruan untuk melawan tetangga mereka yang beragama Hindu.[8] Umat Hindu tidak melarikan diri dari Thatta secara massal sampai kerusuhan meletus di Karachi pada tanggal 6 Januari 1948, yang menebarkan ketakutan pada umat Hindu di Sindh.[7] Pada tahun 1970-an di bawah pemerintahan Zulfiqar Ali Bhutto, monumen Thatta dipugar dan beberapa industri dipindahkan ke Thatta.[9] Referensi
|