TetradrakhmaTetradrachm (bahasa Yunani: τετράδραχμον; tetradrakhmon) adalah suatu mata uang logam perak dari zaman Yunani kuno yang bernilai empat dirham.[1] Di Atena, mata uang ini menggantikan jenis yang lebih rendah nilainya dan lebih kuno, yaitu didrachm (bernilai dua dirham). Mata uang ini dipakai luas dari tahun ~ 510 SM sampai 38 SM.[2] SejarahTransisi dari didrachm ke tetradrakhma terjadi sekitar tahun 525-510 SM. Mata uang lebih kuno (jenis "heraldic") mulai digantikan dengan tetradrakhma (awalnya disebut "owl" atau "burung hantu") di polis Atena tampaknya tidak lama sejak Pertempuran Salamis, 480 SM. Transisi ini didukung oleh penemuan simpanan mata uang dari zaman itu, terutama suatu kantong uang logam kuno yang digali dari Acropolis pada tahun 1886.[3] Tetradrachm Atena banyak dipakai untuk transaksi dagang di seluruh dunia Yunani kuno, termasuk kota-kota yang secara politik kurang bersahabat dengan Atena.[2] Pemerintah Atena memiliki tambang perak yang menghasilkan mata-mata uang (bullion). Yang paling terkenal adalah tambang perak Laurium, dekat dengan kota Atena.[4] Tetradrachm Atena diberi lambang kepala dewi Atena pada sisi depan (obverse), dan sisi belakang dengan gambar "burung hantu Atena", suatu lambang ikonograf polis Atena, dengan cabang daun zaitun dan bulan sabit. Menurut Philochorus, uang logam ini dikenal dengan sebutan glaux (γλαύξ, "burung hantu") di seluruh dunia kuno[5] dan "owl" ("burung hantu") pada numismatik zaman sekarang.[6] Desainnya tidak berubah banyak sepanjang lebih dari dua abad, yang kemudian menjadi arkhaik. Untuk membedakan uang mereka dari koin-koin rival di Aegina, yang menggunakan Aeginetic stater seberat ~ 12,3 gram, kota Atena mencetak mata uang tetradrakhma berdasarkan standar "Attic" 4,3 grams per dirham. Jumlah besar "owls-tetradrakhma" yang tersedia pada masa itu terutama dari tambang perak di Laurium membiayai sejumlah prestasi Atena, misalnya rekonstruksi Akropolis, dan pembangunan Parthenon, juga untuk membayar biaya peperangan, termasuk Perang Peloponnesia. Penggunaan Tetradrachm sebagai mata uang segera dipakai oleh banyak kota-negara Yunani kuno, Asia Kecil, Magna Grecia dan kota kolonial Yunani di seluruh Laut Tengah (termasuk Galilea), serta bersamaan penyebaran tentara Aleksander Agung di segenap daerah yang dipengaruhi kebudayaan Yunani (Helenistik) yang sekarang ini termasuk wilayah negara Iran dan India.[7] Catatan AlkitabSekeping uang tetradrakhma ditemukan dalam mulut ikan (diyakini dari jenis Tilapia zilli yang dikenal sebagai "Ikan Santo Petrus" atau dalam bahasa Inggris: St. Peter's fish) yang dipancing oleh Simon Petrus di Danau Galilea. Uang senilai itu merupakan nilai pembayaran bea Bait Allah untuk dua orang pada zaman Yesus Kristus.[8] Galeri
Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tetradrachm.
|