Terapi penerimaan dan komitmenTerapi penerimaan dan komitmen (bahasa Inggris: Acceptance and commitment therapy, ACT, biasanya diucapkan sebagai kata "tindakan") adalah salah satu bentuk psikoterapi, serta cabang analisis perilaku klinis.[1] Ini adalah intervensi psikologis berbasis empiris yang menggunakan strategi penerimaan dan perhatian[2] bersama dengan strategi komitmen dan perubahan perilaku untuk meningkatkan fleksibilitas psikologis. Pendekatan ini pertama kali disebut comprehensive distancing.[3] Steven C. Hayes mengembangkannya sekitar tahun 1982 untuk mengintegrasikan fitur terapi kognitif dan analisis perilaku, terutama data analitik perilaku tentang dampak negatif aturan verbal dan bagaimana aturan tersebut dapat diperbaiki.[4] Protokol ACT bervariasi menurut perilaku target dan pengaturannya. Misalnya, dalam kesehatan perilaku, versi singkat dari ACT adalah terapi penerimaan dan komitmen terfokus (bahasa Inggris: Focused acceptance and commitment therapy, FACT).[5] Tujuan ACT bukanlah menghilangkan perasaan sulit, namun untuk hadir dengan apa yang dibawa kehidupan dan "bergerak menuju perilaku yang dihargai".[6] Terapi penerimaan dan komitmen mengajak orang untuk terbuka terhadap perasaan tidak menyenangkan, tidak bereaksi berlebihan, dan tidak menghindari situasi yang menyebabkannya. Efek terapeutiknya bertujuan untuk menjadi spiral positif, di mana lebih banyak pemahaman tentang emosi seseorang mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang kebenaran.[7] Dalam ACT, "kebenaran" diukur melalui konsep "kemampuan kerja", atau apa yang berhasil untuk mengambil langkah menuju hal yang penting (misalnya, nilai, makna). Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia