Teori permainan dua tingkat

Teori permainan dua tingkat adalah model politik yang berasal dari teori permainan yang menggambarkan interaksi domestik dan internasional antar negara. Awalnya diusulkan oleh Robert D. Putnam dalam publikasinya tahun 1988 Diplomasi dan Politik Domestik: Logika Permainan Dua Tingkat. Teori tersebut menjelaskan bahwa politik dalam negeri dan internasional seringkali saling berkaitan dan menimbulkan perdebatan mengenai mana yang lebih penting, dan jawabannya tentu saja keduanya sama-sama penting[1]. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa teori ini dapat mencapai konsensus internasional melalui dua tingkatan yang berbeda, yaitu:

1) Tingkat nasional, dimana kelompok dalam negeri menekan pemerintah untuk mengambil kebijakan politik yang menguntungkan mereka dan membangun aliansi untuk mengejar kepentingan mereka sendiri. sehingga memperoleh kekuasaan di antara kelompok-kelompok.

2) Tingkat internasional mengacu pada bagaimana proses negosiasi dilakukan dalam perundingan internasional. Pada level ini pemerintah nasional memaksimalkan kemampuan mereka untuk memenuhi kepentingan domestik, di saat yang bersamaan harus meminimalisir konsekuensi berkebalikan dari pihak asing atau pihak lawan  dalam negosiasi.[2]

Penerapan

Penerapan teori permainan dua tingkat (two-level game theory) dalam studi kasus diplomasi lingkungan hidup Indonesia dalam kasus kelapa sawit Indonesia, dengan mengatakan: “UE memainkan peran diplomasi yang sangat dominan dalam menyelesaikan permasalahan antar negara permasalahan dalam hal ini Pertama, UE berpendapat bahwa minyak sawit Indonesia akan merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati, dan bagi UE, minyak sawit Indonesia juga merupakan yang termurah dan paling banyak diminati, sehingga akan memberikan kontribusi devisa bagi perekonomian UE, hal ini terjadi meninggalkan Indonesia menghadapi dua dilema. Di satu sisi, perekonomian dalam negeri bertujuan untuk menarik investasi asing, namun di sisi lain, diplomasi lingkungan harus berhadapan dengan negara-negara Barat yang menolak produk minyak nabati dari negara berkembang[3]

Referensi

  1. ^ Putnam, Robert D. (1988). "Diplomacy and domestic politics: the logic of two-level games". International Organization (dalam bahasa Inggris). 42 (3): 427–460. doi:10.1017/S0020818300027697. ISSN 0020-8183. 
  2. ^ Méndez, Álvaro (2017-06-26). Colombian Agency and the Making of US Foreign Policy: Intervention by Invitation (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). Abingdon, Oxon ; New York, NY : Routledge, 2017. | Series: Routledge studies in foreign policy analysis: Routledge. doi:10.4324/9781315620039. ISBN 978-1-315-62003-9. 
  3. ^ "TWO-LEVEL GAMES THEORY". fisipol.uki.ac.id. Diakses tanggal 2024-04-27.