Teori Tempat Sentral
KondisiTeori ini memiliki berberapa hal yang perlu menjadi catatan:[2][4]
KonsepTerdapat dua hal yang menjadi dasar dari konsep ini:[2]
Jarak adalah sebuah konsep dimana terdapat jarak maksimum bagi seseorang untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam syaratnya, hal ini dapat terjadi jika setiap orang memiliki setiap aspek yang sama, mulai dari segi selera, maupun pendapatan.
Ambang batas adalah sebuah konsep yang mana diperlukan jumlah penduduk minimal tertentu untuk dapat membuat barang atau sebuah jasa. PrinsipTeori ini mengemukakan prinsip yang disebut hierarki. Digambarkan dalam bentuk heksagonal, terdapat tiga hierarki yang ada di dalam teori ini. K=3, K=4, dan K=7.[2][4] Prinsip ini merupakan prinsip dimana satu pusat kota, melayani 1/3 dari kota-kota yang ada disekitarnya, sehingga dapat dirumuskan,
Prinsip ini disebut dengan "prinsip pasar optimum". Transportasi tidak dapat menunjang prinsip ini karena adanya keterbatasan atau tidak adanya jalan bagi transportasi. Prinsip ini merupakan prinsip dimana satu pusat kota, melayani 1/2 dari kota-kota yang ada disekitarnya, sehingga dapat dirumuskan,
Prinsip ini disebut dengan "prinsip lalu lintas optimum". Transportasi berperan di dalam prinsip ini, sehingga daerah yang dapat dijangkau menjadi lebih luas. Sudah terdapat jalan untuk transportasi, menjadikan efisiensi dalam distribusi barang ataupun jasa semakin tinggi. Prinsip ini merupakan prinsip dimana satu pusat kota dapat melayani seluruh bagian kota-kota yang ada disekitarnya, sehingga dapat dirumuskan,
Prinsip ini disebut dengan "prinsip administratif optimum", dimana dalam prinsip ini, bisa disebut sebagai kota pemerintahan. Prinsip ini dapat menjangkau pendistribusian barang dan jasa ke seluruh daerah tetangganya. PerkembanganTeori ini dikembangkan oleh August Losch, seorang ahli ekonomi dari Jerman. Dalam perkembangannya, Teori Tempat Sentral ini dikembangkan menjadi "Teori Lokasi Losch" yang tidak hanya berorientasi penuh kepada lokasi, namun juga mempertimbangkan faktor manusia atau penduduk didalamnya, serta biaya angkut (transportasi).[1][2][4] Referensi
|