Tengku Budriah dari Perlis
Tengku Budriah binti Almarhum Tengku Ismail (28 Maret 1924 – 28 November 2008)[1] adalah Raja Perempuan Perlis dan Raja Permaisuri Agong Malaysia ketiga. BiografiIa lahir di Kuala Krai, Kelantan pada tanggal 28 Maret 1924. Ia merupakan putri dari Almarhum Tengku Ismail dan Tengku Besar Zubaidah binti Almarhum Tengku Abdul Kadir, Raja dari Pattani di Thailand Selatan. dan istri Tengku Besar Zubaidah binti Almarhum Tengku Abdul Kadir. Almarhum ayahnya, Tengku Mek Haji Ismail adalah putra HH Raja Tuan Besar Ibni Tuan Long Puteh, raja ketiga Pattani dari Dinasti Long Yunus Kelantan sedangkan ibunya adalah putri raja terakhir Pattani , HH Sultan Abdul Kadir Kamaruddin Syah Ibni Sultan Sulaiman Syarafuddin Syah, saudara laki-laki Tengku Muhammad Syah Pattani, Tengku Baniun dari Pattani. Keluarganya memerintah Pattani di Thailand selatan hingga digulingkan oleh Raja Chulalongkorn dalam upayanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di bagian selatan negara itu. Kakek Tengku Budriah, mantan Sultan Abdul Kadir Kamaruddin Ibni Sultan Sulaiman Sharafuddin (Tuan Long Bongsu) dari Patani, mengundurkan diri ke Kelantan . Keluarga penguasa Kelantan memiliki hubungan jauh dengan keluarga Patani. Long Muhammad Ibni Raja Muda Long Ismail, cucu Long Yunus (Raja Kelantan yang bersatu) ditunjuk oleh Siam untuk memerintah Pattani setelah ia berdamai dan menyerahkan haknya atas takhta Kelantan kepada sepupunya, Long Senik Mulut Merah (Sultan Muhammad II dari Kelantan). Tengku Budriah dibesarkan dalam keluarga yang hidup sederhana. Ia dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut dan santun. Melalui keterlibatannya yang aktif dalam organisasi, ia mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang memiliki sifat kepemimpinan yang unggul. Ia memulai pendidikan dasarnya di Kuala Krai Malay School saat berusia tujuh tahun, kemudian melanjutkan pendidikannya di Kuala Krai English School. Tengku Budriah kemudian menghabiskan Pendidikan Menengah Pertama di Anglo-Chinese Girls School di Ipoh , Perak . Sebagai orang yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, ia diangkat sebagai anggota komite di Brownies dan Girl Guides , dan kemudian menghadiri Jambore Girl Guides tahun 1950 di Australia . Selain itu ia juga aktif dalam bidang olahraga dimana ia mewakili tim sekolahnya dalam bidang bulu tangkis dan hoki, dan juga gemar menjahit, memasak, merangkai bunga dan menunggang kuda. Tanda KehormatanTanda Kehormatan Perlis
Tanda Kehormatan Malaysia
Tanda Kehormatan Luar Negeri
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia