Tebu telur (Saccharum edule) dikenal juga dengan nama terubuk atau tebu telor adalah jenis sayur-sayuran yang mirip dengan tebu. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sayuran adalah pucuknya.[2] Namun, bunganya juga dimanfaatkan sebagai sayuran. Tetapi, pucuknya kelihatan aneh karena begitu sudah dewasa, pucuknya tersebut membengkak. Begitu dikupas, ternyata tebu telur tersebut berisi semacam ekor yang berwarna putih kekuning-kuningan, seperti sekumpulan telur ikan. Karena itu, ia disebut tebu telur (ikan).[2]
Nama berdasarkan daerah
Di Indonesia, tebu telur diketahui dengan nama-nama berdasarkan daerah dan bahasa daerah di Indonesia seperti:
- tobu bunga (Simalungun)
- sayor lilin (Menad.)
- sayur trubu (Maluku)
- těbu tělor, tubu tělor ikan (Amb.)
- bunga tobu (Lamp.)
- tiwu turubus, turubus, turubuk, Tiwu endog (Sund.)
- těbu ĕndog (Jw.)
- těbu ateluy (mhy)
- bambiada (Talaud)
- bĕmbiadě(Sangi)
- patodo péha wěrè, pola péra (Alf. Minah.)
- apiö (Bare'e)
- iwahu tona (Ser. U.)
- wahu usui (Ser. B.)
- uhu yane (Amahai)
- tobu ikan, t. i. oso, tehu iyan, t. oyan (Hila)
- tehuyan uhui (Har.)
- tehu yano, tiapu uno (Ulias)
- tebiyane (Buru)
- dodilibu, idowau, idowaho, didiliutu (Hal. Utara)
- idawaho (Tern.)
- dolawaho (Tid.).[3]
Referensi