Tanjungpandan adalah kota pelabuhan dan dikelola oleh BUMN yaitu PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjungpandan. Tanjungpandan memiliki beberapa perusahaan perbankan yang seluruhnya dikelola oleh BUMN dan BUMS yaitu Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI, Bank BTN,Bank BNI, Bank Sinarmas, Bank Panin, Bank Muamalat, Bank SumselBabel, dll.
Di bidang telekomunikasi, Tanjungpandan memiliki 3 perusahaan telekomunikasi GSM yaitu Telkomsel, Indosat dan XL Axiata dan 1 perusahaan telekomunikasi CDMA yaitu TELKOM yang jaringannya sudah bisa dinikmati diseluruh pelosok Pulau Belitung.
Kelurahan
Kecamatan Tanjungpandan terdiri dari 7 kelurahan dan 9 desa, yakni:
Penduduk asli kabupaten Belitung atau juga pulau Belitung adalah suku Sawang. Selain Suku Sawang ada juga suku lainnya seperti Suku Lingge, Suku Ulim, Suku Juru dan Suku Parak,[3] yang masih erat dengan budaya Melayu, dan merupakan suku mayoritas di Belitung, demikian halnya di kecamatan Tanjungpandan. Selain suku Melayu, di Tanjungpandan terdapat beragama etnis lain, dengan jumlah signifikan yakni Tionghoa. Kemudian ada juga suku Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, dan suku lainnya.[4]
Agama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Belitung 2021 dan data Kementerian Dalam Negeri 2020, mencatat bahwa agama yang dianut penduduk Tanungpandan sangat beragam. Adapun persentasi penduduk Tanjungpandan berdasarkan agama yang dianut mayoritas menganut agama Islam yakni 87,50%, kemudian Buddha 8,65%. Sebagian lagi menganut agama Kekristenan 3,66% dimana Protestan 2,57% dan Katolik 1,09%. Sebagian lagi beragama Konghucu 0,16%, Hindu 0,02% dan kepercayaan 0,01%.[2][5] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 63 masjid, 10 gereja Protestan, 7 vihara, 4 klenteng, 1 gereja Katolik dan 1 pura.[2]