Tamanagung adalah desa di kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.Desa ini teridiri dari 15 Dusun yaitu:Tejowarno, Sidoharjo,Nglawisan Ngrancah,Bludru, Kwiran,Ngentak, Jumbleng,Bakalan,Tegalarum,Ponalan, Ngadiretno,Ponggol,Ngepringan, ketaron dan Dukuh.Salah satu bangunan yang terkenal di Desa ini adalah Mounumen Bambu Runcing.Bangunan ini terletak di segitiga persimpangan masuk kota Muntilan. Di sebelah selatan Monumen Bambu Runcing ada dua Dusun sebagai central industri pahat batu atau pionernya pahat batu di Indonesia yaitu Dusun Sidoharjo(Prumpung) dan Dusun Tejowarno yang dalam perkembangannya diikuti oleh dusun-dusun lain bahkan daerah lain di luar wilayah Kecamatan Muntilan.Di Dusun Tejowarno Tamanagung juga terdapat salah satu peternak burung perkutut yang telah menghasilkan perkutut dalam kontes Nasional yaitu Bapak Tugiono. Di Desa Tamanaung pula seniman besar seperti seniman patung Dulkamid Jaya Prana, Kasrin Indraprayana, Yoga Budiwantoro, dan pemerhati pendidikan seni yang juga seniman rupa Heri Untoro berada. Secara geografi Desa ini terletak di lintas wisata antara DIY dan Candi Borobudur.
Sebelah Utara berbatasan dengan desa Sedayu dan Gondosuli, Sebelah barat dengan desa Mungkid, sebelah selatan dengan desa Pucungrejo dan Keji, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Muntilan.