Tabrakan LRT Kelana Jaya 2021
Tabrakan LRT Kelana Jaya 2021 adalah kecelakaan LRT yang melibatkan dua rangkaian LRT di jalur bawah tanah Rute Kelana Jaya, Malaysia. Kecelakaan terjadi antara Stasiun LRT Kampung Baru dan Stasiun LRT KLCC pukul 20.45 Waktu Malaysia.[1] Per 24 Mei pukul 21.35 WIB, otoritas Malaysia melaporkan bahwa terdapat 47 orang yang mengalami luka berat dan 166 orang yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan ini. KronologiPeristiwa ini melibatkan LRT dengan nomor perjalanan 40 dan 81. LRT nomor perjalanan 40 adalah rangkaian LRT Bombardier Innovia Metro 200 yang dilengkapi dengan kendali otomatis. LRT nomor 40 saat itu membawa penumpang berjumlah 213 orang. Sementara itu, LRT nomor perjalanan 81 adalah rangkaian LRT Bombardier Innovia Metro 300 yang sedang tidak mengangkut penumpang. LRT nomor 81 saat itu sedang menjalani pengujian dan dikendalikan secara manual oleh seorang masinis.[2] Saat terjadinya kecelakaan, LRT nomor perjalanan 40 berjalan dari Stasiun LRT KLCC menuju Stasiun LRT Kampung Baru dengan kecepatan 40 km/jam. Pada saat yang bersamaan, rangkaian LRT dengan nomor perjalanan 81 berjalan berlawanan arah dari Stasiun LRT Kampung Baru dengan kecepatan 20 km/jam.[3] Kedua rangkaian LRT kemudian bertabrakan di jalur bawah tanah antara Stasiun LRT Kampung Baru dan Stasiun LRT KLCC.[4][5] KorbanKecelakaan ini mengakibatkan 213 penumpang LRT mengalami cedera dengan rincian 47 orang mengalami luka berat dan 166 orang lainnya mengalami luka ringan. Tumbukan kuat antara dua rangkaian LRT menyebabkan penumpang terlempar dan jatuh ke lantai hingga mengalami luka-luka.[6] Beredar sejumlah foto dan video di media sosial yang menampilkan korban-korban luka di dalam LRT. Ketua Polis Daerah Dang Wangi, Mohammad Zainal Abdullah mengatakan bahwa semua korban telah dievakuasi dari rangkaian LRT dan dilarikan ke rumah sakit.[5] DampakJalur LRT Kelana Jaya kembali beroperasi pukul 6 pagi keesokan harinya. Meskipun demikian, satu jalur antara Stasiun LRT Damai dan Stasiun LRT Pasar Seni ditutup sehingga LRT dari kedua arah hanya dapat menggunakan satu jalur lainnya. Bus tingkat juga dioperasikan di Stasiun LRT Pasar Seni dan Stasiun LRT Ampang Park. LRT ditargetkan kembali beroperasi normal tiga hari setelah kecelakaan.[7] Kementerian Transportasi Malaysia dan Prasarana Negara akan mendiskusikan jumlah asuransi yang akan diberikan kepada korban.[3] PenyelidikanKementerian Transportasi Malaysia akan membentuk tim penyelidik untuk mengidentifikasi penyebab dari kecelakaan ini. Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Seri Wee Ka Siong, mengatakan bahwa laporan awal kecelakaan akan dikirimkan ke Land Public Transport Agency (APAD) pada pagi hari tanggal 25 Mei. Ia juga memperkirakan proses penyelidikan akan memakan waktu dua pekan. Setelah itu, mereka baru dapat memastikan apakah kecelakaan ini merupakan akibat dari kesalahan manusia, miskomunikasi, atau kegagalan sistem persinyalan.[3] Referensi
|