Syafril Nasution
Syafril Nasution[1] (lahir 17 April 1961) adalah seorang profesional dan tokoh politik asal Indonesia. Syafril adalah Direktur Corporate Secretary MNC Group.[2] Di bidang politik, dia merupakan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo).[3] KarierSyafril Nasution memperoleh gelar Corporate Economics pada tahun 1985 dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas (STIE Perbanas).[4] Sejak 2016, ia merupakan Presiden Komisaris PT Indonesia Transport & Infrastruktur. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Corporate Affairs PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak 2009 dan Direktur Corporate Secretary MNC Group sejak 2014. Syafril juga menjadi Komisaris PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNCTV) dan Wakil Komisaris Utama PT Media Nusantara Informasi (diangkat pada tahun 2014). Selain menduduki posisi penting di MNC Group, Syafril Nasution juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi, seperti Federasi Futsal Indonesia (FFI) sebagai Wakil Ketua sejak 2014.[5] Pada tahun 2015 – 2019, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) dan pada tahun 2019 – sekarang, ia menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Indonesian National Air Carriers Association (INACA) (2009-2011), Ketua Bidang Penerbangan Terjadwal INACA (2011-2013) dan Ketua Harian MNC Peduli.[5] Sejarah karier Syafril Nasution: 13. Komisaris PT Media Televisi Indonesia (MetroTV, 2024-sekarang) PolitikSaat ini, Syafril menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo sejak April 2018.[3] Sebelumnya, ia menduduki posisi Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Perindo.[6] Kegiatan SosialMelalui MNC Peduli, Syafril Nasution juga aktif melakukan kegiatan sosial. Sebagai Ketua I MNC Peduli, ia turut melakukan aksi sosial berupa operasi katarak, bibir sumbing, dan hernia.).[7] Selain itu, MNC Peduli bekerja sama dengan berbagai macam mitra membantu merehabilitasi jembatan rusak di daerah terisolir. Juga, memberikan bantuan alat kesehatan, biaya pendidikan dan sembako untuk masyarakat yang membutuhkan.[8] Lihat JugaReferensi
|