Swinging London adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan mode, musik dan budaya yang berkembang di London, Inggris, pada tahun 1960-an.
Swinging London adalah suatu fenomena budaya yang berorientasi pada gaya hidup remaja yang menekankan pada hal-hal yang sifatnya baru dan modern. Fenomena ini juga dianggap sebagai periode optimisme dan hedonisme serta menjadi awal dari revolusi budaya di Inggris sebelum era Pop yang menyebar ke seluruh dunia.[1]
Istilah "Swinging London" ini digunakan pertama kali oleh Majalah Time dalam edisi 15 April 1966. Majalah ini menulis bahwa "London adalah kota yang paling berayun (swinging) di dunia pada saat ini." [2]
Swinging London juga turut mempelopori lahirnya ikon-ikon mode di dunia, termasuk Jean Shrimpton, yang tercatat sebagai supermodel pertama dengan bayaran tertinggi dan paling sering difoto di dunia.[3][4] Shrimpton juga dianggap oleh banyak pihak sebagai "simbol Swinging London",[4] dan mewakili "wajah tahun 1960-an".[5] Model-model terkenal lainnya yang muncul dari era ini diantaranya Veruschka, Twiggy, Peggy Moffitt, dan Penelope Tree. Busana-busana yang diperkenalkan oleh fenomena ini, seperti rok mini, tetap populer bahkan hingga berdekade-dekade setelahnya. Berkembangnya mode telah menyebabkan munculnya pusat-pusat perbelanjaan modis seperti Carnaby Street, King's Road, dan Chelsea. Bendera Britania Raya, Union Flag, dijadikan simbol untuk melambangkan mendunianya Kebudayaan Britania, dan turut dibantu oleh peristiwa-peristiwa seperti kemenangan kandang Inggris dalam Piala Dunia 1966. Mobil jenis Mini Cooper diluncurkan pada periode yang sama dan menjadi ikon Inggris serta mencapai ketenaran internasional.