Susuh-batu jawa
Susuh-batu Jawa ( Pangio kuhlii atau Kuhli loach), adalah ikan air tawar kecil mirip belut yang termasuk dalam keluarga loach ( Cobitidae ). Mereka berasal dari pulau Jawa di Indonesia .[2][3] Makhluk mirip ular ini sangat ramping dan aktif di malam hari. KeteranganSusuh-batu jawa merupakan ikan berbentuk belut dengan sisi agak padat, empat pasang sungut di sekitar mulut, dan sirip yang sangat kecil. Sirip punggung dimulai di belakang bagian tengah tubuh, dan sirip dubur berada jauh di belakangnya. Mata ditutupi dengan kulit transparan. Tubuhnya memiliki 10 hingga 15 batang vertikal berwarna coklat tua hingga hitam, dan celah di antara keduanya berwarna merah muda salmon hingga kuning dengan bagian bawah terang. Jika ikan tidak aktif berkembang biak, perbedaan antara ikan jantan dan betina tidak akan terlihat jelas. Namun, pengamatan lebih dekat akan menunjukkan bahwa jantan memiliki penampang atas/punggung yang lebih berotot dan sirip dada cenderung lebih besar, lebih berbentuk dayung, dan sering kali memiliki pigmen di dalamnya. Saat berkembang biak, betina sering kali menjadi lebih besar daripada jantan dan ovariumnya yang berwarna kehijauan dapat terlihat melalui kulit sebelum pemijahan. Pemijahan memang tidak mudah, namun jika terjadi, beberapa ratus telur berwarna kehijauan akan diletakkan di antara akar tanaman terapung. Susuh-batu Jawa mencapai kematangan pada usia 2 ¾ EkologiHabitat alami susuh-batu jawa adalah dasar sungai berpasir yang mengalir lambat dan aliran pegunungan yang bersih. Mereka adalah ikan sosial dan biasanya ditemukan dalam kelompok kecil (mereka bukan ikan yang bergerombol tetapi menikmati kebersamaan dengan spesies mereka), tetapi pada dasarnya mereka berhati-hati dan aktif di malam hari dan berenang di dekat dasar tempat mereka mencari makan di sekitar rintangan. Di alam liar, ikan ini bertelur secara komunal di perairan yang sangat dangkal. Susuh-batu jawa adalah penghuni dasar yang bersembunyi di tempat-tempat lunak. Referensi
|