Susu evaporasi

Kaleng susu evaporasi Borden's dari paruh kedua abad ke-20. Dari Museo del Objeto del Objeto

Susu evaporasi, susu uapan, atau susu sejat adalah susu sapi yang 60% kadar airnya dihilangkan dari susu segar. Ia berbeda dengan susu kental manis, yang mengandung gula tambahan. Susu kental manis membutuhkan lebih sedikit proses karena gula yang ditambahkan mencegah pertumbuhan bakteri.[1]

Susu evaporasi mengandung separuh gizi yang setara dengan susu segar. Ketika susu evaporasi dicampurkan dengan jumlah air yang sebanding, susu evaporasi menjadi padanan susu segar. Ini menjadikan susu evaporasi baik untuk tujuan pengiriman karena mempunyai masa simpan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-bertahun, tergantung dari kadar lemak dan gulanya. Ini juga menjadikan susu evaporasi sangat populer sebelum adanya lemari es sebagai pengganti susu segar yang cepat basi, yang mana dapat dikirimkan dengan mudah ke lokasi yang tidak memiliki pemyimpanan atau produksi susu yang memadai. Rumah tangga di bumi belahan barat sering menggunakannya sebagai bahan untuk makanan penutup dan hidangan yang dibakar dikarenakan oleh rasanya yang unik. Ia juga dipakai sebagai pengganti krim, sebagai pelengkap makanan penutup, atau susu pengganti yang kaya rasa. Kentang tumbuk dapat dibuat dengan menuangkan susu evaporasi di atas kentang rebus (dengan kulit dikelupas atau tidak), lalu mengaduknya menjadi bubur yang lembek.

Referensi