Surat Barnabas adalah sebuah traktat Kristen pseudonim yang ditulis di Aleksandria pada akhir abad pertama Masehi.[1] Karangan ini berasal dari orang-orang Kristen Aleksandria yang berkebudayaan Yunani.[2] Surat ini mencela nilai ketaatan harfiah terhadap hukum-hukum ritual Yahudi.[1] Karya yang seluruhnya dalam bahasa Yunani ini terdapat pada Kodeks Sinaius.[1] Untuk beberapa kalangan Kristen, karya ini tampaknya sangat mendekati batas kanon Perjanjian Baru meskipun tidak pernah benar-benar diterima.[1] Dalam Surat Barnabas ini diusahakan untuk menunjukkan bahwa Perjanjian Lama hanya punya arti apabila dimengerti dari sudut pandangan Injil. Surat Barnabas merupakan kitab yang disebutkan banyak sekali pendeta gereja awal termasuk oleh Eusebius, Origenes, dan Jerome.[3] Ada pendapat bahwa Surat Barnabas ini ditemukan dalam Suriah Sinai, versi Alkitab abad ke-4 CE.[3]
Meskipun tidak dikatakan dengan tegas, Surat Barnabas ini jelas-jelas menentang doketisme dan gnostis.[2] Ignatius, Polikarpus bersama dengan Surat Barnabas melawan gnostis tetapi tidak berhasil mengalahkan gnosis.[2]