Sumalata pada awalnya hanyalah nama dari sebuah tempat di wilayah utara Pohala’a Limutu (Limboto). Nama Sumalata sendiri sebelumnya adalah Tumolata. Tapi dikarenakan lidah orang Belanda yang sulit mengeja kata “Tumolata”, dan menyebutnya dengan “Sumalata”, sehingga dalam penulisnya menjadi “SOEMALATA”. Sumalata disaat pemerintahan Wala’o Pulu masih merupakan satu wilayah utuh dari Deme I sampai Tolinggula. Nanti setelah tahun 1889, ketika Sumalata menjadi sebuah Onder Distirik yang dikepalai oleh seorang Marsaole, barulah wilayah Sumalata dibagi menjadi 8 (delapan) desa ‘kambungu’ yakni Deme I, Deme II, Buladu, Wubudu, Bulontio, Buloila, Biawu dan Tolinggula.