Sultan Ahmad Tajuddin Halim Shah II adalah Sultan Kedah ke-21. Ia memerintah dari tahun 1791 hingga tahun 1843.
Masa pemerintahan sultan ini ditandai dengan adanya Invansi dari Siam yang menguasai Kedah dari tahun 1821 hingga tahun 1842. Keluarga Arab lokal Kedah mendukung upaya sultan untuk mempimpin perlawanan terhadap Siam. Pemimpin Arab menggunakan pendekatan dua dari cabang militansi agama dan diplomasi untuk membebaskan Kedah dari kekuasaan Siam, di antaranya keluarga Al-Layl Jamal memainkan peran utama dalam upaya ini dan sering kali mereka melakukan negosiasi untuk membujuk orang Siam untuk mendapatkan kembali kemerdekaan Kedah.
Siam kemudian setuju untuk mengembalikan Sultan Kedah ke takhtanya pada tahun 1842. Tahun berikutnya, Sayyid Hussein Jamal Al-Layl diangkat sebagai Raja pertama dari Perlis, setelah Sultan Ahmad Tajuddin memberikan dukungannya untuk pembentukan negara Perlis.[1]
Pranala luar
Referensi
- ^ Ulrike Freitag, W. G. Clarence-Smith, Hadhrami Traders, Scholars, and Statesmen in the Indian Ocean, 1750s-1960s: 1750s- 1960s, pg 87