Suku TotoliSuku Totoli (To Toli) adalah kelompok etnis yang mendiami pesisir utara Sulawesi Tengah, tepatnya di sebuah wilayah pesisir yang membentang dari Sojol di sebelah selatan, hingga Lakuan di sebelah utara.[1] Masyarakat suku Totoli umumnya bertutur menggunakan bahasa Totoli dan bahasa Indonesia. Kondisi penggunaan bahasa Totoli semakin terancam pada saat ini, dimana penggunaannya jarang ditemukan dalam percakapan yang lebih luas, seperti di pasar, kantor, ataupun masjid.[2] EtimologiSecara etimologi, nama To Toli atau Tolitoli memiliki arti 'tiga orang'. Menurut tetua adat Totoli, mereka percaya bahwa nenek moyangnya berasal dari tiga orang. Diantara tiga orang yang dimaksud tersebut, diantaranya:[2]
BudayaPakaian adatMasyarakat suku Totoli memiliki sebuah pakaian adat yang bahan bakunya menggunakan kulit kayu ivo dan kulit kayu nunu. Pakaian adat untuk wanita menggunakan badu atau blus lengan pendek dengan lipatan-lipatan kecil yang dihiasi manik-manik dan pita emas. Pemakaian blus ini dipadu dengan bawahan berupa puyuka yang berupa celana panjang yang dihiasi pita emas dan manik-manik, ban pinggang berwarna kuning, serta lipa atau sarung sebatas lutut. Sedangkan pada pakaian adat untuk pria, biasanya berupa blus lengan panjang dengan leher tegak yang dihiasi pita emas dan manik-manik berwarna kuning dipadukan dengan puyuka. Ditambahkan pula sarung sebatas lutut serta sanggo sebagai penutup kepala. Beberapa perhiasan yang digunakan dalam upacara adat yakni berupa daun enau dan kulit kayu.[3] Pusat supranaturalDalam kepercayaan suku Totoli, daerah Tando Kanau dikenal memiliki kekuatan supranatural, dimana daerah tersebut diyakini sebagai pusat kekuatan gaib yang bersumber dari Gunung Tatanggalo dan juga sebagai pusat pertemuan antara dunia gaib dari ketiga leluhur masyarakat suku Totoli.[1] Referensi
|