Para ahli menggunakan beragam istilah dan ejaan untuk menyebut budaya Mosuo. Kebanyakan menyebut 'Mosuo' beberapa mengejanya 'Moso', sedangkan sedikit yang menggunakan kedua istilah, tetapi menyebutnya sebagai suku Na.
Suku Mosuo dikenal sebagai 'Kerajaan Perempuan' karena mereka merupakan masyarakat matrilineal: hubungan heteroseksual yang terjadi ketika keduanya saling setuju dan biasanya dengan cara 'mengunjungi' pada malam hari secara rahasia;[2] laki-laki dan perempuan bebas mempunyai banyak pasangan,[2] dan memulai atau memutuskan hubungan kapan pun mereka mau.
^Choo, WaiHong (2017). The Kingdom of Women: Life, Love, and Death in China's Hidden Mountains. I.B. Tauris.