Estonia didiami sekitar 10.000 tahun lalu, hanya setelah danau es Baltik menarik diri dari Estonia. Tidak jelas bahasa apa yang dituturkan oleh penduduk pertama, sering kali diketahui bahwa mereka menuturkan bahasa Uralik yang berhubungan dengan bangsa Estonia modern yang sekarang adalah kawasan Estonia kurang lebih 5000 tahun lalu.[11] Tinggal di kawasan yang sama lebih dari 5000 tahun membuat bangsa Estonia termasuk penduduk permanen tertua di Eropa.[12] Di sisi lain, estimasi linguistik memperkirakan bahwa bahasa Fenno-Ugrian dituturkan di sekitar Laut Baltik kemudian, kemungkinan sebelum Masa Perunggu Awal (kurang lebih 1800 SM).[13][14]
Nama Eesti, atau Estonia, diperkirakan berasal dari kata Aesti, nama yang diberikan oleh bangsa Jerman kuno kepada bangsa Baltik yang tinggal di bagian timur laut Sungai Vistula. Sejarawan Romawi Tacitus, pada 98 SM, merupakan orang pertama yang memberikan nama itu kepada bangsa "Aestii", dan bangsa Skandinavia awal menyebut tanah di selatan Teluk Finlandia "Eistland" ("Eistland" juga merupakan kata bahasa Islandia untuk Estonia), dan bangsa "eistr". Bangsa Proto-Estonia (sama dengan bangsa lain dalam kelompok bahasa Finlandia) juga dikenal sebagai bangsa Chud (disebut чудь) dalam bahasa Slavia Timur Kuno).
Bahasa Estonia merupakan bagian dari cabang bahasa Finnik dari keluarga bahasa Uralik, sama dengan bahasa Finlandia. Buku bahasa Estonia terkenal pertama dicetak pada tahun 1525, sedangkan contoh tulisan dalam bahasa Estonia sendiri terdapat pada tulisan abad ke-13.
Kesadaran nasional
Meskipun kesadaran nasional Estonia muncul pada abad ke-19 selama kebangkitan nasional Estonia,[15] kekhawatiran etnis menghantui perkembangan ini.[16] Sejak abad ke-18, penyebutan eestlane menyebar di Estonia, bersama istilah maarahvas yang muncul lebih dulu.[17]Alkitab diterjemahkan pada tahun 1739, dan buku dan brosur dicetak dalam bahasa Estonia meningkat dari 18 pada 1750an menjadi 54 tahun 1790an. Pada akhir abad ke-18, hampir setengah dari masyarakat Estonia bisa membaca. Universitas pertama–kelompok pelajar mendeskripsikan diri sebagai bangsa Estonia, temrasuk Friedrich Robert Faehlmann (1798–1850), Kristjan Jaak Peterson (1801–22) dan Friedrich Reinhold Kreutzwald (1803–82), muncul pada era 1820an. Para penguasa bangsa Baltik Jerman tetap dominan sejak penaklukkan pada abad ke-13. Garlieb Merkel (1769–1850), seorang Estonia yang merupakan Baltik–Jerman, adalah pengarang pertama yang menarik perhatian bangsa Estonia sebagai persamaan nasional kepada sesama dan menjadi sumber inspirasi gerakan nasional Estonia, berdasarkan budaya Baltik–Jerman sebelum akhir abad ke-19. Tetapi, pada pertengahan abad, bangsa Estonia bertambah ambisius dan memulai condong ke arah Finlandia sebagai dasar sukses pergerakan nasional, dan, untuk penyebaran, pergerakan nasional Latvia. Pada akhir 1860, bangsa Estonia menjadi tidak ingin menyesuaikan suasana politik dan budaya Jerman. Sebelum percobaan Rusifikasi pada era 1880an, pandangan terhadap Imperium Rusia masih positif.[16]
Estonia memiliki hubungan erat dengan negara Nordik yang berasal dari pengaruh kebudayaan dan keagamaan selama berabad-abad selama masa pendudukan Skandinavia dan Jerman..[18] Sebenarnya, bangsa Estonia memandang diri mereka sebagai bangsa Nordik daripada bangsa Baltik,[19][20] secara keseluruhan disebabkan daya tarik budaya dan bahasa dengan bangsa Finlandia.
Setelah Estonia merdeka dari Rusia pada tahun 1918, berdasarkan perjanjian damai, masyarakat Estonia di Rusia dapat memilih kewarganegaraan mereka, Estonia (kembali ke tanah airnya) atau Rusia (semua yang diberi pilihan, disebut optandid – pemilih). Jumlah masyarakat Estonia yang tinggal di Rusia pada 1920 kurang lebih 40.000 orang. Sejumlah 37.578 orang pindah dari Soviet Rusia ke Estonia (1920–1923).[21]
Perkembangan terkini
1940–1991
Banyak warga Estonia dideportasi oleh rezim Soviet yang mengadakan imigrasi massal dari Rusia dan bekas bagian Uni Soviet ke kawasan industri Estonia, sama halnya dengan emigrasi masa perang dan deportasi massal pada masa Stalin.[22]
Setelah 1991
Estonia merupakan bangsa mayoritas negara tersebut setelah merdeka kembali pada tahun 1991, dan mendirikan negara karena sebagian kecil dari populasi telah mendapatkan identitas multinasional sebagai kewaspadaan dan telah menaati peraturan ketat ketika datang untuk memperoleh kewarganegaraan. Kewarganegaraan ganda tidak diperbolehkan di Estonia dan seseorang yang melepaskan kewarganegaraan Estonia tidak berhak untuk mengambil kembali kewarganegaraannya.
Emigrasi
Selama Perang Dunia II, saat Estonia diinvasi oleh Pasukan Soviet tahun 1944, banyak warga Estonia meninggalkan tanah kelahirannya menggunakan kapal atau kapal kecil yang ada di Laut Baltik. Banyak pengungsi yang selamat dari penyeberangan laut berisiko ke Swedia atau Jerman, kemudian pindah ke Kanada, Britania Raya, Amerika Serikat, atau Australia. Banyak di antara para pengungsi dan keturunannya kembali ke Estonia setelah negara tersebut meraih kembali kemerdekaannya pada tahun 1991.
Beberapa tahun setelah kemerdekaan, banyak warga Estonia yang memilih bekerja di luar negeri, terutama di Finlandia, tetapi juga di negara Eropa lainnya, membuat Estonia menjadi negara dengan tingkat emigrasi yang tinggi di Eropa.[23] Kemungkinan besar terjadi karena mudahnya akses dari atau ke Finlandia.
Menindaklanjuti masalah yang memuncak yaitu rendahnya angka kelahiran dan emigrasi membuat negara ini menjalankan beberapa cara untuk merayu para imigran kembali ke Estonia. Presiden Toomas Hendrik Ilves memimpin gerakan yang bernama Talendid koju! (Indonesia: Bawa bakat-bakat ini pulang!)[24] yang bertujuan untuk mengkoordinasi dan mempromosikan kembalinya warga Estonia yang memiliki bakat khusus yang dibutuhkan di Estonia.
Warga Estonia di Kanada
Tempat tinggal permanen warga Estonia di luar negaranya adalah Kanada dengan 24.000 orang.[3] (according to some sources up to 50,000 people).[25] Pada akhir 1940an dan awal 1950an, sebanyak 17.000 warga datang ke Kanada.[26]Toronto adalah kota terbesar tempat masyarakat Estonia tinggal di luar Estonia. Festival Dunia Estonia edisi pertama telah diselenggarakan di Toronto pada tahun 1972. Beberapa tokoh terkenal Estonia di Kanada adalah Endel Tulving dan Elmar Tampõld.
^Virpi Laitinena et al. (2002), Y-Chromosomal Diversity Suggests that Baltic Males Share Common Finno-Ugric-Speaking Forefathers, Human Heredity, pages 68-78, [1]
^Petri Kallio 2006: Suomalais-ugrilaisen kantakielen absoluuttisesta kronologiasta. — Virittäjä 2006. (With English summary).
^Häkkinen, Jaakko 2009: Kantauralin ajoitus ja paikannus: perustelut puntarissa. – Suomalais-Ugrilaisen Seuran Aikakauskirja 92. http://www.sgr.fi/susa/92/hakkinen.pdf
^Ariste, Paul (1956). Maakeel ja eesti keel. Eesti NSV Teaduste Akadeemia Toimetised 5: 117–24; Beyer, Jürgen (2007). Ist maarahvas (‚Landvolk‘), die alte Selbstbezeichnung der Esten, eine Lehnübersetzung? Eine Studie zur Begriffsgeschichte des Ostseeraums. Zeitschrift für Ostmitteleuropa-Forschung 56: 566-593.
^Piirimäe, Helmut. Historical heritage: the relations between Estonia and her Nordic neighbors. In M. Lauristin et al. (eds.), Return to the Western world: Cultural and political perspectives on the Estonian post-communist transition. Tartu: Tartu University Press, 1997.