Sukosono, Kedung, Jepara
Sukosono adalah desa di kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. GeografisSukososno terletak sebelah selatan kota Jepara kira - kira 9 KM. Berdasarkan Data Monografi, Desa Sukosono memiliki luas ± 383.352 Ha, secara geografis Sukosono terletak 8 meter dari permukaan air laut, beriklim tropis dengan curah hujan 6,70 mm/th, temperatur suhu udara rata-rata 33 °C. Sedangkan secara topografis, kondisi wilayahnya terdiri atas 73,62 % tanah pekarangan, tegalan yang kering dan 26,38 % berupa tanah sawah tadah hujan. Desa Sukosono merupakan desa paling ujung utara Kecamatan Kedung, yang berbatasan dengan Tujuh desa antara lain:
Desa Sukosono terbagi menjadi 32 RT dalam 8 RW. Berdasarkan Data Statistik Penduduk Tahun 2007, penduduk Desa Sukosono sebanyak 5.560 jiwa, terdiri atas 2.779 jiwa laki – laki dan 2.781 jiwa perempuan, dengan rata-rata 12 % bekerja sebagai tani, 48 % sebagai tukang kayu, 40 % bekerja sebagai buruh, karyawan, wiraswata, dan lain-lainya. PemDes Sukosono
Zaenal Arifin
M.Choirul Anwar, S.Kom.
Kaspul Muklis, S.E.
M. Jamal Udin
Muhammad Sholeh
Bambang Harwanto
M. Miftahurroziqin
Ambari
Erfan
Hanifuddin
Abastian Saputra
Lajan
Muh. Sholihin
Muhamad Samiun
Suharjo
Salimun PendidikanPendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
IndustriDi Sukosono
OlahragaDi Sukosono terdapat team sepak bola Singaraja fc dan banyak team bola Voly,futsal,bulu tangkis dll. EventDi Desa ini terdapat even rutin di laksanakan tiap tahun antara lain: - Pelestarian budaya SEDEKAH BUMI (hari rabu legi malam kamis pahing tiap bulan apit). - Sukosono Festival, Tumpeng/gunungan dll. - Takbir keliling tiap Idul Fitri. - Santunan YATAMA oleh PemDes. - Pawai Drumband dan karnaval oleh yayasan MU tiap harlah. - Pawai dan karnaval oleh ponpes MQ tiap akhirusanah. - Dll. Potensi
konon katanya air tidak pernah habis walau di ambil terus dan ada yang percaya airnya bisa mengobati penyakit dalam. Lahan sawah yang tidak di imbangi penyuluhan oleh Pemdes sehingga para petani tidak bisa menghasilkan padi yang banyak dan berkualitas sehingga para petani menanam padi hanya bisa mencukupi kebutuhan anggota keluarga. banyaknya lahan kebun yang tidak dioptimalkan. Banyaknya SDM yang tidak terkoordinir.
|