Strange Fruit

Thomas Shipp dan Abram Smith, August 7, 1930. Foto ini disebutkan oleh si pengarang sebagai ilham bagi lagu ini.

"Strange Fruit" adalah sebuah lagu yang paling terkenal dibawakan oleh Billie Holiday yang mengutuk rasialisme di Amerika, khususnya dalam praktik lynching (memukuli orang hingga mati) dan pembakaran terhadap orang-orang Afrika Amerika yang banyak terjadi di Selatan pada saat lagu ini dikarang.

Pengarang

"Strange Fruit" dimulai sebagai sebuah puisi tentang "lynching" terhadap seorang lelaki kulit hitam yang ditulis oleh Abel Meeropol, seorang guru sekolah Yahudi dari Bronx. Meeropol menggunakan nama samaran "Lewis Allen" untuk karyanya ini. Puisi ini kemudian dibuatkan musiknya dan dibawakan dalam rapat-rapat persatuan guru.

Meeropol belakangan mengatakan bahwa ia diilhami ketika melihat foto karya Lawrence Beitler tentang pembunuhan atas Thomas Shipp dan Abram Smith. "Strange Fruit" akhirnya didengar oleh manajer Cafe Society, sebuah klab malam yang terintegrasi (terbuka untuk semua ras) di Greenwich Village. Manajer itu kemudian memperkenalkan lagu ini kepada Billie Holiday. Holiday membawakan lagu itu di Cafe Society pada 1939, suatu keputusan yang diakui Holiday sendiri sangat menakutkannya karena ia khawatir akan kemungkinan pembalasan pada dirinya. Belakangan Holiday mengatakan bahwa gambaran yang dilukiskan dalam "Strange Fruit" mengingatkan dirinya akan kematian ayahnya sendiri, dan bahwa hal ini memainkan peranan dalam keputusannya untuk menyanyikannya. Lagu ini menjadi bagian yang tetap dari penampilan-penampilan Holiday kelak.

Holiday mendekati Columbia tentang kemungkinan merekam lagu ini, namun ia ditolak karena isi kata-katanya. Ia kemudian mendekati sebuah perusahaan rekaman lainnya, Commodore, yang membawakan label jazz alternatif dari Milt Gabler pada 1939. Di kemudian hari ia melakukan dua rekaman besar di Commodore, yang pertama pada 1939 dan yang kedua pada 1944. "Strange Fruit" sangat disanjung dan dikagumi oleh para intelektual, dan sangat berperan dalam memopulerkan nama Holiday. Popularitas "Strange Fruit" juga mendorong Holiday untuk merekam jenis-jenis lagu yang kelak menjadi ciri khasnya, yakni balada-balada cinta yang lambat dan mengharukan (meskipun jelas bahwa "Strange Fruit" sendiri bukanlah sebuah lagu cinta).

Billie Holiday belakangan mengklaim dalam otobiografinya bahwa, bersama-sama dengan pendampingnya, Sonny White, ia menyusun lagunya dan memperkenalkannya dalam pertunjukannya yang berikut, namun kenyataannya ialah Abel Meeropol-lah yang menulis lagunya.

Lirik

Billie Holiday, foto oleh Carl van Vechten

"Strange Fruit" oleh Abel Meeropol (pseudonim: Lewis Allan)

Southern trees bear a strange fruit,
blood on the leaves and blood at the root,
black bodies swinging in the Southern breeze,
strange fruit hanging from the poplar trees.

Pastoral scene of the gallant South,
the bulging eyes and the twisted mouth,
scent of magnolia, sweet and fresh,
then the sudden smell of burning flesh.

Here is a fruit for the crows to pluck,
for the rain to gather, for the wind to suck,
for the sun to rot, for a tree to drop,
here is a strange and bitter crop.

Terjemahan

Pepohonan selatan menghasilkan buah yang aneh
Darah bertaburan di dedaunan, dan darah di akar-akar
Tubuh-tubuh hitam terayun-ayun ditiup angin selatan
Buah yang aneh bergelantungan dari pohon-pohon poplar

Padang rumput selatan yang perkasa
Mata yang mendelik mencuat dan mulut yang robek
Wewangian bunga-bunga magnolia sungguh manis dan segar
Tiba-tiba merebak bau bangkai dibakar

Inilah buahnya, yang siap dipetik burung-burung gagak
Dibasahi titik air hujan, dihirup sang bayu
Membusuk di terik matahari, dan gugur dari pohon itu
Inilah panen yang aneh dan pahit.

(disajikan dalam "fair use" dan pedoman hak cipta untuk puisi)

Makna

"Buah aneh" yang dimaksudkan dalam lagu ini adalah tubuh orang-orang Afrika-Amerika yang digantung pada waktu lynching. Mereka mengkontraskan pemandangan padang rumput Selatan dengan kebusukan kekerasan rasialis. Liriknya begitu mendirikan bulu roma sehingga Holiday belakangan berkata "Pertama kali aku menyanyikannya, aku pikir ada kesalahan. Ketika selesai tak seorang pun bertepuk tangan. Kemudian seseorang mulai bertepuk tangan dengan galau. Kemudian tiba-tiba semua orang bertepuk tangan."

Dampak

Si pemilik klab malam itu segera menyadari dampak lagu tersebut atas para penontonnya dan mendesak agar Holiday selalu mengakhiri pertunjukkan dengan lagu tersebut. Tepat ketika lagu itu akan dibawakan, para pelayan di klab itu akan berhenti melayani, lampu-lampu dimatikan, dan sebuah cahaya akan menyoroti Holiday di panggung. Pada saat intro dimainkan, Holiday akan berdiri dengan kedua matanya terpejam, seolah-olah ia sedang berdoa.

Lagu ini akhirnya menjadi semacam lagu tema gerakan anti lynching. Gambaran gelap dari liriknya menimbulkan kesan mendalam dan dapat dikatakan telah menanamkan benih pertama dari apa yang belakangan menjadi gerakan hak-hak sipil. "Strange Fruit" jelas jauh mendahului zamannya, karena gerakan hak-hak sipil baru muncul 25 tahun setelah munculnya lagu ini.

Lagu ini segera menjadi sukses dan paling diidentikkan dengan Holiday, meskipun banyak penyanyi lain yang juga pernah membawakannya seperti Josh White, UB40, Tori Amos, Pete Seeger, Siouxsie and the Banshees, Cassandra Wilson, Nina Simone, Jeff Buckley, Cocteau Twins, Sounds of Blackness, dan The Twilight Singers serta dibuat kembali oleh Tricky.

Pada 2002, lagu ini menjadi salah satu dari 50 rekaman yang terpilih oleh Library of Congress untuk dimasukkan ke dalam Daftar Rekaman Nasional (National Recording Registry).

Inspirasi

Buku Strange Fruit oleh pengarang Lillian Smith, konon telah diilhami oleh versi Billie Holiday atas lagu ini.

Puisi Oscar Wilde pada 1898 [1] "The Ballad of Reading Gaol" menyebutkan pohon gallows yang digantungi seorang manusia sebagai buahnya;

For oak and elm have pleasant leaves
That in the spring-time shoot:
But grim to see is the gallows-tree,
With its adder-bitten root,
And, green or dry, a man must die
Before it bears its fruit!


Pohon ek dan elm mempunyai dedaunan yang indah
Yang bertunas di musim semi:
Tetapi sungguh suram bila kita melihat "pohon gallows" (=tiang gantungan),
Dengan akarnya yang digigit ular berbisa,
Dan, hijau atau kering, seseorang harus mati
Sebelum pohon itu menghasilkan buahnya!

Lihat pula

Referensi

Literatur

  • Clarke, Donald: Billie Holiday. Wishing on the Moon. München, Piper 1995. ISBN 3-492-03756-9
  • Davis, Angela: Blues Legacies and Black Feminism. Diverse Ausgaben, z. B. Vintage Books 1999 ISBN 0-679-77126-3
  • Margolick, David and Hilton Als: Strange Fruit. Billie Holiday, Café Society and an Early Cry for Civil Rights. Running Press, 2000. ISBN 0-7624-0677-1
  • Margolick, David und Hilton Als: Strange Fruit. The Biography of a Song., Ecco 2001. ISBN 0-06-095956-8
  • Holiday, Billie: Lady sings the blues, Autobiographie. Aufgezeichnet von William Dufty. Edition Nautilus, 1992. ISBN 3-89401-110-6