Stasiun Sungai Lassi dahulu difungsikan untuk pelayanan persilangan dan penyusulan antarkereta api batu bara dari pertambangan batu bara Ombilin di Sawahlunto yang hendak menuju Pelabuhan Teluk Bayur, yang sudah tidak aktif karena habisnya batu bara.[3][4]
Kereta api terakhir yang melewati stasiun ini adalah kereta api wisata Danau Singkarak, yang sudah nonaktif secara reguler sejak 2014. Namun perjalanannya tidak berhenti di stasiun ini.[5]
Pada saat Perumka merombak pola operasi kereta api batu bara pada jalur Sawahlunto–Padang, stasiun ini ditutup. Stasiun ini memiliki keunikan yaitu memiliki 2 papan nama yang berbeda, papan khas PJKA dengan nama Sungai Lassi tetapi papan Perumka bertuliskan Sungai Lasi.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).