Stasiun Sengon
Stasiun Sengon (SN) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sengonagung, Purwosari, Pasuruan. Stasiun ini berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya. Stasiun yang terletak pada ketinggian +312 meter ini merupakan stasiun kereta api paling selatan di Kabupaten Pasuruan. Stasiun ini dihubungkan dengan jalan desa, berjarak sekitar 900 meter arah barat daya dari Jalan Raya Surabaya–Malang. Stasiun berperon sisi ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan jalur 3 sebagai sepur badug/jalur buntu. Stasiun ini hanya melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api dan tidak melayani naik-turun penumpang. SejarahDahulu, stasiun ini berupa halte milik perusahaan kereta api negara (Staatsspoorwegen) akan dihubungkan dengan jalur milik Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) dari Stasiun Alkmaar (Purwosari). Namun tanpa alasan jelas (kemungkinan karena okupansi yang minim), jalur ini dicabut. Setelah dikeluarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No.35 pada 15 Oktober 1914 tentang pencabutan izin segmen jalur Alkmaar-Sengon, maka jalur hanya sampai Alkmaar (Purwosari) saja. Kemudian, setelah itu stasiun ini terhubung dengan jalur decauville (700 mm) untuk kebutuhan angkut gula dari Suikerfabriek / Pabrik Gula Alkmaar (Purwosari). InsidenPada 4 Juli 2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[3] Galeri
Referensi
|