Pada tahun 1943-1944, pemerintah jajahan Jepang membangun lintas kereta api dari Saketi menuju Bayah untuk mengangkut batu bara untuk keperluan Perang Dunia II. Ribuan romusha, terutama yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, dikerahkan untuk membangun jalur yang sulit ini, dan puluhan ribu orang meninggal sebagai korbannya.[5] Namun lintas ini hanya sempat beroperasi hingga tahun 1951, dan pada akhirnya ditutup karena pemasukan yang minim sementara biayanya tinggi.[6]
Stasiun Saketi ditutup pada tahun 1982 karena kalah bersaing dengan moda transportasi yang lain. Kini bangunan stasiun ini digunakan sebagai rumah tempat tinggal.
Galeri
Bekas Stasiun Saketi dari arah timur
Bekas Stasiun Saketi dari arah barat
Referensi
^ abPERUMKA,Buku Ikhtisar Lintas dan Emplasemen Wilayah Jawa: 01-008–01-010
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).