Asal usul stasiun ini sangat tidak jelas. Stasiun yang hanya terdiri atas dua peron berkanopi ini kemungkinan muncul saat pembangunan jalur ganda dan perpanjangan elektrifikasi ke Stasiun Bekasi pada tahun 1992.[3] Saat itu stasiun ini dibangun untuk memberi kesadaran masyarakat agar memilih KRL sebagai transportasi untuk bekerja atau bersekolah. Arsitektur stasiun ini sangat mirip dengan Stasiun Buaran Lama yang juga sudah nonaktif saat ini.
Stasiun ini kemungkinan ditutup pada tahun 1994.[4] Alasan yang menyebabkan stasiun ini ditutup adalah okupansi yang minim, dan lokasi yang kurang strategis.[5] Sejak saat itu stasiun ini semakin mengenaskan. Atap kanopi yang memayungi jalur ini banyak yang menghilang entah ke mana.[6] Stasiun tersebut kemudian dijadikan sebagai tempat nongkrong dan pacaran hingga akhirnya dirobohkan pada pertengahan tahun 2014 karena terdampak proyek jalur dwiganda Manggarai–Cikarang. Sangat disayangkan, tidak akan ada pembangunan ulang stasiun ini karena pertimbangan lokasi stasiun.[7] Saat ini stasiun ini hanya dapat dilihat melalui foto-foto saja.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).