Stadion Incheon, umumnya dikenal sebagai Stadion Asiad Incheon, adalah sebuah stadion yang terletak di Incheon, Korea Selatan. Rampung pada Juli 2014, stadion ini digunakan sebagian besar untuk pertandingan cabang atletik dan merupakan venue utama dari Asian Games 2014. Stadion ini telah dirancang dengan kapasitas awal sekitar 60.000 penonton. Setelah Asian Games 2014, kapasitas akan dikurangi menjadi 30.000 penonton. Stadion ini memiliki lintasan lari berbentuk oval di sekeliling lapangan. Di bagian luar, terdapat lapangan tenis, stadion yang berukuran lebih kecil, dan Yeonhui Cricket Ground.[3]
Stadion utama ini digunakan sebagai tempat upacara pembukaan dan penutupan serta lokasi pertandingan cabang atletik di Asian Games 2014. Desain stadion ini mencoba untuk menggambarkan gerakan orang dengan garis dan lekukan lembut menari, berhubungan dengan Seungmu (tarian dalam agama Buddha), dan untuk mengekspresikan pergerakan dinamis dengan adanya pasang dan angin, yang lambangkan lautan Incheon.
Desain dan konstruksi
Pada tanggal 17 April 2007, Incheon dipilih sebagai tempat pelaksanaan Asian Games yang diselenggarakan dari bulan September hingga Oktober 2014. Jumlah peserta sekitar 20.000 orang yang terdiri dari 13.000 atlet dan ofisial serta 7.000 media dari 45 negara.
Populous, perusahaan arsitektur global yang juga merancang Stadion Olimpiade London, bekerjasama dengan Heerim Architects and Planners untuk merancang stadion ini. Fasilitas utama dirancang di sisi barat yang permanen, sedangkan tempat duduk penonton sementara berada di sisi timur. Tempat duduk sementara akan dihilangkan setelah pelaksanaan Asian Games selesai.
Stadion utama dengan lima lantai ini membentang pada luas 113,620m dan dirancang untuk menampung lebih dari 60.000 penonton. Daerah sekitar stadion ini dirancang secara ramah lingkungan, termasuk Eco Canal yang menghubungkan dua sungai yang mengalir di dekatnya dan Biotope, habitat ekologi skala kecil. Setelah Asian Games berakhir, stadion ini akan difungsikan sebagai stadion multi guna yang akan lebih sering digunakan untuk acara-acara kebudayaan.[4] Stadion ini menggunakan energi ramah lingkungan, seperti panas matahari dan panas bumi serta penggunaan teknologi informasi yang sangat baik.