"Spiritual tetapi tidak religius" ("Spiritual but not religious"; SBNR), juga dikenal sebagai "Spiritual tetapi tidak berafiliasi" ("Spiritual but not affiliated"; SBNA), adalah sebuah frase populer dan inisial yang dipakai untuk menyebut pendirian kehidupan dari spiritualitas yang tak memegang agama terorganisir sebagai alat tunggal atau paling penting dalam menambah pertumbuhan spiritual. Pada masa lalu, kata religius dan spiritual dipakai sebagai sinonim untuk menyebut semua aspek dari konsep agama.[1] Namun, dalam pemakaian kontemporer spiritualitas sering dikaitkan dengan kehidupan dalam dari seseorang,[2][1] menempatkan sebuah tujuan dengan kehendak baik terhadap "pikiran, raga, jiwa",[3]:63
sementara agama merujuk kepada dimensi komunal atau organisasional.[1]
Fuller, Robert C. (2001), "Exotic Messages, Familiar Themes." Spiritual, but Not Religious: Understanding Unchurched America, Oxford University Press
Kenneson, Philip D. (2015), "What's in a Name? A Brief Introduction to the "Spiritual But Not Religious"", Liturgy, 12 May 2015, Volume 30, Issue 3, 30 (3): 3–13, doi:10.1080/0458063X.2015.1019259
Mercandante, Linda A. (2014), Belief without borders: inside the minds of the spiritual but not religious, New York, NY: Oxford University Press, ISBN978-0199931002
Wuthnow, Robert (2007), After the baby boomers how twenty- and thirty-somethings are shaping the future of American religion, Princeton: Princeton University Press, ISBN9781400831227