Soeraedi Tahsin (wafat pada 25 Februari 2003 di Amsterdam), juga dikenal sebagai Eddie Soeraedi, adalah seorang wartawan dan diplomat asal Indonesia.[1][2] Ia adalah penyunting pendiri dari publikasi Berita Indonesia, surat kabar republikan pertama di Batavia.[1][3]
Biografi
Tahsin menjabat sebagai ketua penyunting Bintang Timur, surat kabar harian Partai Indonesia (Partindo).[4][5][5][6] Pada 1958, ia menjadi sekretaris umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).[7][8]
Pada 1964, ia diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Mali oleh presiden Sukarno.[2][4] Setelah militer mengambil alih pada 1965 dan pembantaian 1965-66, S. Tahsin tak kembali ke Indonesia. Sebagai gantinya, ia mengasingkan diri ke Tiongkok.[9][10] Pemerintah Indonesia menarik kewarganegaraannya tak lama setelah kudeta tersebut, membuatnya bertahan di Beijing.[3] Pada Februari 1970, Imris Idris diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk Mali yang baru menggantikan Tahsin.[11]
Ia kemudian pindah ke Belanda, masuk negara tersebut secara ilegal pada 1977.[3][12] Ia mengahar bahasa Indonesia di Volksuniversiteit dan mendirikan sebuah penerbitan/toko buku di Amsterdam pada 1981, yang dinamai Manus Amici.[3] E.S.Tahsin meninggal di Amsterdam pada 2003.[2]
Referensi
Jabatan diplomatik
|
Didahului oleh:
|
Duta Besar Indonesia untuk Mali 1965–1967
|
Diteruskan oleh:
|