Skuter listrik
Skuter listrik (secara internasional lebih dikenal sebagai electric kick-scooters atau e-scooters) adalah skuter yang 100% digerakan dengan tenaga listrik, sehingga tidak memproduksi asap dan suara bising. Skuter elektris biasanya mempunyai satu roda di depan dan di belakang. Kadang-kadang skuter elektris juga didesain dengan tiga roda. Kecepatan skuter elektris biasanya 20 – 50 km/jam, tetapi terdapat juga model yang bisa menempuh jarak hingga 80 km/per jam. Skuter elektris memiliki berat rata-rata antara 7 – 40 kg dan bisa dibebani dengan berat 100 – 200 kg. Walaupun kebanyakan skuter elektris digunakan dalam posisi berdiri dan hanya didesain untuk satu orang, tetapi ada juga beberapa skuter elektris yang memiliki lebih dari satu tempat duduk. Selain itu skuter elektris juga dikenal dengan mekanisme lipat yang cepat, sehingga memudahkan untuk disimpan dan dibawa. Di Indonesia orang menyingkatnya dengan sebutan skutis, yang merupakan singkatan dari skuter elekrtis. Sejarah Skuter ElektrisSkuter Elektris pertama kalinya dalam sejarah diproduksi oleh perusahaan Ajak Motor Vehicle yang berlokasi di New York City pada tahun 1900-an. Awal tahun 1920-an Ransome menciptakan sepeda elektris dengan French Corporation, kemudian diikuti Application Electro Mecaniques. Mereka menciptakan sebuah penemuan, yang mereka sebut dengan Electrocyclette, tahun 1927. Bagaimanapun bentuknya lebih seperti sepeda beroda 3 dibandingkan dengan skuter, karena ada roda satu di belakang dan dua roda di depan. Selama periode Perang Dunia II, menunjukan bahwa bahan bakar gas begitu banyak dikonsumsi. Sehingga membuat orang berpikir untuk memperbaiki situasi seperti ini dengan membuat pengganti penggunaan gas untuk keperluan perjalanan. Selama periode ini, Earle Williams, seorang penemu mencoba untuk mengubah siklus yang dioperasikan dengan bahan bakar menjadi siklus listrik. Beberapa kemajuan dalam sejarah skuter listrik dibuat pada tahun 60-an dan 70-an.[1] FiturMesin dan bateraiSkuter listrik digerakkan oleh motor listrik.[2][3] Tenaga listrik untuk motor listrik dipasok oleh baterai yang dipasang di bawah platform, di stang atau di area ban depan.[4][5] Sebagian besar model menggunakan baterai lithium-ion dan spesifikasinya dinyatakan dalam volt (biasanya 48V) dan ampere-jam (Ah), sementara performa dapat dihitung dalam watt/jam (Wh) dengan mengalikan voltase dengan ampere/jam (Ah). Di sisi lain, dan sebagai contoh, skuter dengan baterai 5 Ah mengisi daya dalam waktu sekitar 4-6 jam dan dapat menempuh jarak sekitar 20 km. Untuk memperpanjang masa pakai baterai, lebih baik menyimpannya tidak terlalu penuh dan tidak terlalu kosong. Idealnya, simpan baterai seperti itu pada pengisian daya 10-90%.[6][7] Bahan dan beratSkuter listrik terbuat dari plastik, baja, aluminium atau karbon.[8][9][10] Model yang lebih ringan memiliki berat sekitar 7 kg, model yang lebih berat dapat memiliki berat lebih dari 20 kg. Skuter dewasa biasanya mengangkut satu orang dengan berat hingga 100 kilogram.[11] KecepatanKecepatan yang dapat dicapai skuter listrik tergantung pada, antara lain, kekuatan motor listrik, berat pengendara, kemiringan, dan kondisi jalan. Biasanya, kecepatan skuter di permukaan datar biasanya sudah diatur dari pabrik sehingga mencapai 25 km/jam. Beberapa model dapat mencapai kecepatan hingga 50 km/jam. Usia penggunaan dan kecepatan diatur oleh hukum masing-masing negara RemSkuter listrik biasanya memiliki dua rem independen: rem elektrik untuk roda depan di satu sisi, dan rem mekanis di sisi lainnya.[12] Rem cakram atau tromol digunakan sebagai sistem pengereman. Model kelas atas dilengkapi dengan rem yang disebut rem regeneratif atau regenerative brake: rem ini memiliki keuntungan karena dapat memulihkan energi selama setiap proses pengereman dan dengan demikian mengisi ulang baterai berulang kali. Kelebihan
Kekurangan
Referensi
|