Sfingosina (2-amino-4-trans-octadecene-1,3-diol) adalah senyawa yang terdiri dari gugus kepala alkanolamina dengan dua hidroksil yang menempel pada 18 rantai hidrokarbon tak jenuh.[1]Spingosina, keramida dan spingosina-1-fosfat yang merupakan komponen penyusun dari sfingolipid yang memiliki fungsi dalam mengontrol proliferasi sel dan apoptosis.[2]Senyawa ini akan mengalami dua tipe reaksi dalam membentuk spingosina-1-fosfat, yaitu melalui dua enzim sfingosina kinase (SphK) yang memiliki dua bentuk isoform , yaitu SphK1 dan SphK12.[3]
Daftar pustaka
- ^ Alonso, Elena R.; León, Iker; Alonso, José L. (2021). Bernstein, Elliot R., ed. 4 - The role of the intramolecular interactions in the structural behavior of biomolecules: Insights from rotational spectroscopy. Developments in Physical & Theoretical Chemistry. Elsevier. hlm. 93–141. doi:10.1016/b978-0-12-817586-6.00004-9. ISBN 978-0-12-817586-6.
- ^ Cuvillier, Olivier (2002). "Sphingosine in apoptosis signaling". Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular and Cell Biology of Lipids. Lipids in apoptosis. 1585 (2): 153–162. doi:10.1016/S1388-1981(02)00336-0. ISSN 1388-1981.
- ^ Cannavo, Alessandro; Liccardo, Daniela; Komici, Klara; Corbi, Graziamaria; de Lucia, Claudio; Femminella, Grazia D.; Elia, Andrea; Bencivenga, Leonardo; Ferrara, Nicola (2017). "Sphingosine Kinases and Sphingosine 1-Phosphate Receptors: Signaling and Actions in the Cardiovascular System". Frontiers in Pharmacology. 8. doi:10.3389/fphar.2017.00556. ISSN 1663-9812. PMC 5572949 . PMID 28878674.