Sentimen anti-Tionghoa di Amerika Serikat dimulai pada abad ke-19, tak lama setelah imigran Tionghoa pertama kali tiba di Amerika Utara,[1] dan berlanjut hingga abad ke-21. Sentimen ini telah mengambil banyak bentuk sepanjang sejarah, termasuk prasangka, pembatasan imigrasi rasis, pembunuhan, perundungan, pembantaian, dan tindakan kekerasan lainnya. Sentimen anti-Tionghoa dan kekerasan di negara itu pertama kali terwujud pada tahun 1860-an, ketika orang-orang Tionghoa dipekerjakan dalam pembangunan rel kereta api lintas benua pertama di dunia. Asal-usulnya dapat ditelusuri sebagian ke persaingan dengan orang kulit putih untuk mendapatkan pekerjaan,[2] dan laporan dari orang Amerika yang pernah tinggal dan bekerja di Tiongkok dan terus-menerus menulis laporan negatif dan tidak berdasar tentang penduduk setempat.
Meskipun hubungan antara AS dan Tiongkok kembali normal setelah perpecahan Tiongkok-Soviet dan kunjungan Richard Nixon ke Tiongkok tahun 1972, sentimen anti-Tiongkok telah meningkat di Amerika Serikat sejak berakhirnya Perang Dingin, terutama sejak tahun 2010-an, dan peningkatannya telah dikaitkan dengan kebangkitan Tiongkok sebagai negara adidaya, yang dianggap sebagai ancaman utama terhadap posisi Amerika sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.[7][8][9] Sejak tahun 2019, xenofobia dan rasisme semakin meningkat karena pandemi COVID-19, yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di Tiongkok, dengan meningkatnya diskriminasi, rasisme, dan kekerasan terhadap orang Tionghoa, orang-orang keturunan Tionghoa, atau siapa pun yang dianggap sebagai orang Tionghoa, terutama orang Asia.[10][11][12][13][14] Menurut hasil survei yang dirilis pada 27 April 2023 berdasarkan 6.500 responden, hampir 75% warga Amerika Tionghoa telah mengalami rasisme dalam dua belas bulan terakhir dengan 7% mengalami perusakan properti, 9% penyerangan fisik atau intimidasi, 20% pelecehan verbal atau daring, dan 46% perlakuan tidak setara.[15]
^Guisepi, Robert A. (January 29, 2007). "Asian Americans". World History International. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 27, 2011. Diakses tanggal March 18, 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Reny, Tyler T.; Barreto, Matt A. (28 May 2020). "Xenophobia in the time of pandemic: othering, anti-Asian attitudes, and COVID-19". Politics, Groups, and Identities. 10 (2): 209–232. doi:10.1080/21565503.2020.1769693. ISSN2156-5503.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)