Sentimen anti-AustraliaSentimen anti-Australia (juga dikenal sebagai Australofobia atau Anti-Australianisme) mengacu pada sentimen bermusuhan terhadap bangsa Australia atau rakyatnya. SejarahSalah satu referensi paling awal untuk frasa spesifik "Sentimen anti-Australia" terjadi pada tahun 1983 sehubungan dengan kelompok anti-kemerdekaan di Kaledonia Baru.[1] Pada tahun 1948 ada sentimen anti-Australia di Singapura oleh warganya karena perlakuan salah satu wanita negaranya.[2] Istilah "anti-Australia" juga mendahuluinya beberapa dekade pada tahun 1949, orang-orang di beberapa bagian Asia dikatakan memiliki "perasaan anti-Australia" tentang bagaimana Australia menerapkan kebijakan Australia Putih.[3] Pada tahun 2006 "sentimen anti-Australia" dilaporkan di Timor Leste.[4] Berdasarkan negaraIndonesiaIndonesia diduga mengalami peningkatan "sentimen anti-Australia" karena anggapan bahwa Australia ikut campur dalam urusan dalam negerinya.[5] Sebuah studi tahun 2003 tentang calon Indonesia untuk posisi diplomatik melaporkan bahwa 95% dari mereka memiliki sentimen anti-Australia.[6] Periode era pasca-Soeharto juga melihat sentimen anti-Australia di Indonesia atas Timor Leste.[7] Di Indonesia, ini terkait dengan sentimen anti-Barat yang digeneralisasikan. Intervensi Australia di Timor Leste tetap membuat pemerintah Indonesia gusar dan menyebabkan pemerintah Indonesia membalas dendam kepada Australia dengan merusak kepentingan Australia di negara Melanesia.[8] Lihat pulaReferensi
|