Semampir, Jepon, Blora
Semampir (Jawa: ꦱꦼꦩꦩ꧀ꦥꦶꦂ, translit. Semampir, [səmampɪr]) adalah desa di kecamatan Jepon, Blora, Jawa Tengah, Indonesia.[1] Batas WilayahBatas wilayah Desa Semampir berbatasan dengan
Asal usul nama SemampirMenurut cerita bahwa asal-usul lahirnya atau sebutan lain tentang Desa Semampir kurang lebih pada zaman Kesultanan Demak, sekitar tahun 1.500-an. Pada saat terjadinya perang Bangsri, Zaman Kerajaan Mataram Islam. Perang Bangsri terjadi sekitar 1890-an, merupakan pemberontakan masyarakat Bangsri yang dipimpin oleh kepala desanya Naya Gimbal melawan Bupati Blora, Raden Mas Tumenggung Cokronegoro yang menyokong pemerintahan Belanda. Naya Gimbal itu sendiri mempunyai nama asli Naya Sentika, adalah anggota pasukan Pangeran Diponegoro setelah Pangeran Diponegoro dipatahkan oleh Belanda tahun 1930, pasukannya menyebar ke daerah-daerah dan mengadakan perlawanan secara sporadis. Termasuk Naya Santika yang tidak akan memotong rambutnya sebelum Belanda meninggalkan Pulau Jawa. Itulah sebabnya masyarakat menyebutnya Naya Gimbal. Diriwayatkan perang Bangsri berlangsung sangat lama dan heroik, pengaruhnya sampai ke desa-desa tetangga, termasuk Desa Semampir. Di berbagai tempat banyak ditemukan mayat-mayat bergelimpangan, mayat serdadu Belanda ditemukan tersangkut ( jawa = semampir ) di sebatang pohon di suatu tempat yang kita kenal sekarang Desa Semampir.[1][2] Pemerintahan DesaDesa Semampir terdiri dari 5 RW dan 14 RT. Jumlah Penduduk Desa Semampir mencapai 1600 jiwa dengan luas wilayah 5x3 km² . Kantor desa semampir terletak di Jln. Raya Turirejo - Genjahan Desa Semampir 03/04 Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
KEPALA DESA SEMAMPIR DARI MASA KE MASA
Peta DesaReferensi
|