Desa Selotapak memiliki objek wisata alam pedesaan indah dengan suguhan pemandangan sawah dan gunung. Posisinya di sebuah lembah yang diapit oleh 2 gunung berapi, disebelah timur G. Penanggungan (1.602 m) dan disebelah selatan G. Welirang (2.983 m). Karena diapit oleh 2 gunung berapi dan diberkati air yang melimpah, maka kawasan desa ini sangat subur. Bahkan karena kesuburuannya ada banyak sawah yang senantiasa ditanam padi, tanpa jeda tanaman lain seperti ubi atau palawija. Sejauh mata memandang, seolah-olah hanya hamparan persawahan yang tiada putus. Sangat menyejukkan mata dan memenangkan hati.
Secara administratif, desa Selotapak berada dikawasan kecamatan Trawas, kabupaten Mojokerto. Akses bisa ditempuh melalui Mojosari (sebelah utara), Ngoro (sebelah timur), dan Prigen (selatan). Kondisi jalan berasapal sangat baik dari semua arah disertai rambu-rambu lalu lintas memadai. Dari Surabaya atau Malang bisa ditempuh dalamsekitar 1.5 jam saja. Dan bahkan bisa lebih cepat karena ada akses tol hingga kota Pandaan.
Nama Selotapak mulai dikenal sejak awal 2019 ketika beberapa handphone fotografer explore kawasan. Mereka menemukan sebuah spot foto indah yang sekarang disebut terasiring Selotapak. Foto tersebut mereka diunggah ke sosial media dan akhirnya menjadi viral karena keindahannya. Terasiring Selotapak adalah sebuah lembah curam dengan deretan persawahan indah yang dilatarbelakangi oleh G. Penanggungan dengan bentuknya kerucut sempurna. Dari lokasi ini juga dapat melihat prosesi matahari terbit dari cakrawala timur dan semua menyatu dengan keindahan pemandangan terasiring Selotapak. Tak berlebihan jika spot ini adalah signature (primadona) dari Selotapak.
Selain spot terasiring diatas, ada banyak spot-spot alam indah diseluruh kawasan desa Selotapak. Seperti dusun Jaten, tanah ganjaran dusun Selotapak, dsb. Bahkan dari lantai 2 Balaidesa Selotapak juga terdapat sebuah tempat terbuka khusus untuk menikmati dan memfoto pemandangan alam, sawah, dan gunung. Pihak kelurahan sengaja membuat spot ini untuk wisatawan. Bagi para fotografer, nuansa alam dan khususnya terasiring Selotapak tidak kalah dengan objek wisata sejenis lainnya di Indonesia seperti Tegalalang di Bali, Garut di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Pariangan di Sumaera barat, atau Sembalun di Lombok. Bahkan Selotapak memiliki kelengkapan dengan adanya terasiring sawah, belakang gunung berapi, dan prosesi matahari terbit yang indah dalam satu frame. Jarang sekali ada spot landscape di Indonesia seperti ini. Tak ayal semakin banyak fotografer dan wisatawan yang datang berkunjung dan berulang-ulang.
Menindaklanjuti animo pengunjung yang semakin banyak, Kelurahan Selotapak dan dibantu DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Mojokerto, meningkatkannya dengan mengembangkan Pariwisata dan sekaligus warga lokal akan mendapat manfaat. Kata Agus Sugiono, Kepala Desa Selotapak. “Kami bangun sarana jalan-jalan melintasi kawasan persawahan dengan pemandangan alam dan gunung. Jalan-jalan tersebut disemen kokoh dan nantinya melingkar serta melintas hampir seluruh kawasan Selotapak. Pengunjung akan bisa berlama-lama sambil berolahraga dan bersantai dengan nyaman disini” tambahnya.
Kini mulai bermunculan beberapa café atau warung yang memanfaatkan kepopuleran Selotapak. Berlomba-lomba mereka mendirikan café dengan pemandangan alam persawahan terasiring dan G. Penanggungan agar pengunjung merasa senang dan menyatu dengan alam. Bahkan ada yang menambah dengan wisata kebun bunga, mendirikan rumah pohon, atau bisa menginap di tenda-tenda agar lebih kental suasana alamnya.
Sekarang Selotapak sudah populer seperti destinasi-destinasi wisata alam pegunungan lainnya di Jawa Timur. Tiap week-end dan liburan selalu ramai dikunjungi wisatawan baik muda maupun tua. Mereka memanfaatkan objek wisata ini untuk liburan keluarga di alam.
TIPS
- Klik “terasiring Selotapak” atau "Balaidesa Selotapak" di Google Map atau Waze untuk aksesbilitas
- Sebaiknya datang sebelum matahari terbit untuk menyaksikan prosesi keindahan alam.
- Suhu tidak terlalu dingin, sekitar 15-20 C.
- Jarak hanya sekitar 5-10 menit dari pusat kota kecamatan Trawas.
- Periode yg baik untuk kunjungan adalah April - Oktober
- Lokasi yang bagus untuk berlatih fotografi landscape
Sidoarjo, 2 Februari 2020
Irsam Soetarto
(Fotografi trip organizer)