Sejarah WuhanKota setingkat prefektur Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok, memiliki sejarah yang panjang dan kaya, berusia lebih dari 3.500 tahun yang lalu. Dimulai dari situs arkeologi era Dinasti Shang di Panlongcheng yang terkait dengan budaya Erligang, wilayah ini dulunya menjadi bagian dari negara E dan negara Chu selama dinasti Zhou. Wilayah tersebut kemudian berkembang menjadi pelabuhan penting di bagian tengah Sungai Yangtze, dan tiga kota yaitu Hanyang, Hankou dan Wuchang disatukan menjadi kota Wuhan pada tahun 1926. Wuhan sempat menjadi ibu kota Tiongkok pada tahun 1927 dan tahun 1937. Wuhan saat ini dijuluki "Jalan Sembilan Provinsi" (ไน็้่กข), karena statusnya sebagai pusat transportasi utama dengan puluhan jalur rel kereta api, jalan raya dan jalan tol yang melewati kota dan menghubungkan ke kota-kota besar lainnya. Pada 31 Januari 2018, Perdana Menteri Inggris Theresa May, mengunjungi Wuhan dan berbicara di Universitas Wuhan serta mengunjungi Menara Bangau Kuning dan Jembatan Sungai Yangtze.[1] Pandemi COVID-19 pertama kali merebak di Wuhan pada bulan November atau Desember 2019. Kota ini kemudian diisolasi pada Januari 2020, guna mengendalikan penyebaran koronavirus. Referensi
|