Sejarah Islam di Timor Leste

Menurut para sejarawan, pedagang Arab Hadrami yang berasal dari Hadramaut, Yaman (hampir semuanya beragama Islam) sudah tiba di Timor Leste saat ini bahkan sebelum Portugis datang ke wilayah tersebut. Pada saat itu, mereka memang belum menetap secara permanen hingga abad ke-17. Tercatat setidaknya 26 fam Arab asal Hadramaut pernah menetap di Dili sejak tahun 1678 hingga 1975. Pada masa kolonialisme Portugis, mereka dicurigai oleh pemerintah kolonial Portugis sebagai penyebar Islam dan anti-kolonialisme yang sangat bertentangan dengan Portugis yang beragama Katolik dan sangat menentang Islam. Beberapa diantara orang Arab Hadrami tersebut pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Portugis tanpa alasan yang jelas.[1]

Sejarah

Islam tiba di wilayah Timor Leste saat ini juga melalui hubungan dagang dengan para pelaut Makassar yang berasal dari Kesultanan Gowa di Sulawesi bagian selatan. Hal ini ditandai dengan adanya wilayah di Oe-Cusse Ambeno yang dikenal dengan nama Pante Makasar. Secara harfiah berarti 'pantai Makassar', yang mengacu pada pendaratan para pelaut asal Makkasar di tempat tersebut. Pendaratan ini salah satunya tercatat pada masa berkuasanya Raja Tallo, salah satu aliansi yang dikenal sebagai dari Gowa–Tallo, yakni Manginyarrang Daeng Makkio Karaeng Kanjilo atau Sultan Mudaffar Tumammaliang ri Timoro pada tahun 1641.[2]

Masyarakat Arab Hadrami tinggal di Kampung Alor, Dili bagian barat sejak abad ke-19. Wilayah ini lantas dijadikan lokasi pendaratan Tentara Nasional Indonesia dalam serangan besar-besaran atas Dili pada 7 Desember 1975. Sebagaimana dicatat oleh Melissa Johnston dalam A 'Muslim' Leader of a 'Catholic' Nation, sejumlah orang dalam komunitas Arab di Dili mendukung partai politik pro-integrasi, APODETI dan integrasi Timor Portugis ke Indonesia.[1]

Sebelum kemerdekaan Timor Leste, tepatnya pada masa pendudukan oleh Indonesia, umat Islam membentuk sekitar 10% dari populasi Timor Leste yang didominasi Katolik. Pada tahun 1999, jumlahnya hanya sekitar 200 orang.[1]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c "Muslim di Timor Leste Makin Habis". jernih.co. 7 Maret 2021. Diakses tanggal 14 Januari 2025. 
  2. ^ Hull, Geoffrey (2002), The Languages of East Timor: Some Basic Facts (Revised 9.2.2002) (PDF), Independently published, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 October 2009, diakses tanggal 20 April 2022