Sarin, atau penamaan NATOGB (Deret-G, 'B'), adalah senyawa organofosfat sintetik yang sangat beracun.[5] Sebuah cairan takberwarna dan takberbau, sarin digunakan sebagai senjata kimia disebabkan oleh potensi ekstrem yang dimilikinya sebagai agen saraf. Terpapar olehnya merupakan letal walaupun dengan konsentrasi yang sangat rendah dengan kematian dapat terjadi dalam satu hingga sepuluh menit setelah menghirup dosis letal secara langsung,[6][7] hal ini terjadi akibat mati lemas dari kelumpuhan otot paru-paru, kecuali jika obat penawar diberikan segera.[5] Orang yang menyerap dosis takletal, tetapi tidak segera menerima pengobatan medis, dapat menderita kerusakan saraf permanen.
Sarin pada umumnya dipandang sebagai senjata pemusnah massal. Produksi dan penimbunan sarin dilarang per April 1997 oleh Konvensi Senjata Kimia 1993, dan senyawa ini diklasifikasikan sebagai substansi Daftar 1. Pada Juni 1994, Komisi Khusus PBB dalam Pelucutan Senjata Irak melaporkan bahwa mereka telah menghancurkan persediaan Sarin Irak.[8]
^Michael Smith (26 Agustus 2002), "Saddam to be target of Britain's 'E-bomb'", The Daily Telegraph, hlm. A18, diakses tanggal 30 Desember 2015, The nerve agents Sarin and VX. Colourless and tasteless, they cause death by respiratory arrest in one to 15 minutes.
^"Nearly half a million litres of chemical warfare agents destroyed in two-year operation.", UN Chronicle, 31 (3), hlm. 36, 1 September 1994, diakses tanggal 30 Desember 2015, The two-year operation managed to destroy ... the nerve agents Sarin and Tabun .... The UN Special Commission on Iraqi disarmament, set up under Security Council resolution 687 (1991) concerning the disposal of Iraq's weapons of mass destruction, reported that it had completed in June an important part of its mandate--the elimination of that country's declared chemical weapons stockpile.