Tradisi Makan Beseprah adalah tradisi makan bersama duduk di lantai oleh masyarakat Melayu Kota Pontianak. Biasanya tradisi ini dilakukan dalam acara pernikahan, khitanan, dan acara syukuran lainnya. Dalam acara Makan Beseprah, semua hidangan makanan disusun secara teratur dalam Mangkuk/Basik yang dihidang diatas Tapsi/Pahar di atas kain seprah agar proses makan bersama dapat dilaksanakan secara tertib dan untuk mempererat tali silaturahmi. Adapun masakan yang umum disajikan berupa Paceri Nenas, Sapi Masak Belapis (Masak Kecap versi Pontianak yang tidak menggunakan kecap manis), Sapi Masak Merah, Sayok Dalca, Acar Telok, Sambal Wak Dolah dan lain-lain. Dalam adat makan Beseprah ini, acara makan dipimpin oleh seorang Kepala Seprah yaitu seorang laki-laki yang dituakan dan dianggap memahami adat Makan Beseprah dari pihak tuan rumah/tuan hajat. kegiatan makan akan dimulai ketika Kepala Seprah telah mempersilahkan, dan kegiatan makan juga akan berakhir ketika Kepala Seprah menghentinkan kegiatan. untuk itu seorang Kepala Seprah haruslah seorang yang mengetahui adat, adab juga bijak. Kegiatan makan Seprah ini diakhiri dengan menghidangkan Aek Serbat atau minuman sirup berwarna merah yang terbuat dari rebusan berbagai rempah. Pakaian yang dikenakan dalam adat Makan Beseprah bagi laki-laki adalah pakaian adat Melayu telok belanga, dan bagi perempuan berpakaian baju kurung. Pada mulanya, adat makan beseprah hanya berlaku di lingkungan Kesultanan Pontianak saja, akan tetapi pada masa sekarang telah berkembang hingga dilaksanakan pula oleh kalangan masyarakat Melayu Kota Pontianak.[1][2][3][4]
Rujukan