Sangtu (상투) adalah jenis model konderambut tradisional yang dikenakan oleh priaKorea pada masa lalu.[1] Laki-laki pada masa lalu memelihara rambut panjang dan menyusunnya di atas kepala dengan cara menguncir, mengikat, dan membentuk konde.[1] Seorang laki-laki yang telah melewati upacara akil-balik atau telah menikah, mengenakan sangtu yang melambangkan kedewasaan.[1] Sepotong aksesori kecil yang terbuat dari emas, perak atau perunggu yang dinamakan danggot diselipkan untuk menjaga sangtu tetap kencang.[1] Sejenis kain pelapis yang terbuat dari rambut kuda yang dinamakan manggeon dipakaikan di bagian atas kepala untuk mencegah helai rambut jatuh ke muka.[2]
Sejarah
Pria Korea telah mengenakan sangtu sejak zaman Tiga Kerajaan (37 SM-668 M).[1] Pada erat Dinasti Joseon 1397-1910), semua pria yang telah menikah mengenakan sangtu dan mereka yang tidak mengenakannya, meskipun telah dewasa dicibir oleh orang lain sebagai anak-anak.[1] Hal ini biasa terjadi pada pria dewasa yang belum menikah.[1] Karena itu, laki-laki seperti ini ada yang berpura-pura mengenakan sangtu supaya dikira telah menikah, istilahnya adalah geonsangtu. Tradisi mengenakan sangtu berakhir tahun 1895, saat pemerintah mewajibkan semua pria memotong rambut panjang dan mengganti gaya rambut tradisional ke gaya barat.[1] Saat ini sudah jarang sekali ada laki-laki yang memelihara rambut panjang dan mengenakan sangtu, kecual di desa tradisional.
Referensi
^ abcdefghAn Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. The National Academy of the Korean Language, Hakgojae Publishing, Seoul. ISBN 89-8546-98-1.