Samuel Ajayi Crowther (sekitar 1809 – 31 Desember 1891) adalah seorang linguis dan uskup Anglikan Afrika pertama di Nigeria. Lahir di Osogun (sekarang Pemerintahan Lokal Iseyin, Negara Bagian Oyo, Nigeria), Crowther adalah orang Yoruba yang juga mengidentifikasikan dirinya sebagai keturunan kelompok etnis Kreol di Sierra Leone.
Biografi
Ajayi pada usia 12 tahun ditangkap, bersama dengan ibunya dan saudaranya yang masih bayi dan anggota-anggota keluarga lainnya, bersama dengan penduduk desanya, oleh MuslimFulani pada 1821 dan dijual kepada para pedagang budakPortugis. Namun, sebelum kapal budaknya meninggalkan pelabuhan, kapal tersebut dihadang oleh kepal Angkatan Laut Kerajaan Britania dibawah komando Kapten Henry Leeke, dan Crowther dibawa ke Freetown, Sierra Leone, dimana ia dibebaskan.
Ketika di Sierra Leone Crowther diasuh oleh Komunitas Gereja Misionaris Anglikan dan diajarkan bahasa Inggris. Ia berpindah agama ke agama Kristen. Pada 11 Desember 1825 ia dilahirkan kembali dengan cara dibaptis dan ia menamai dirinya sendiri dengan nama vikar Gereja Kristus, Newgate, London - Samuel Crowther, yang merupakan salah satu pelopor C.M.S..[1] Ajayi dibaptis oleh Rev. John Raban.
Ketika di Freetown, Crowther menjadi mengetahui berbagai bahasa. Pada 1826 ia dibawa ke Inggris untuk masuk Gereja St Maria di Islington dan sekolah di gereja tersebut. Ia kembali ke Freetown pada 1827 dan masuk ke Kolese Teluk Fourah yang baru dibuka, sebuah sekolah misionaris Anglikan, dimana ia mempelajari tak hanya Latin dan Yunani namun juga Temne. Setelah menyelesaikan pembelajarannya, ia mulai mengajar di sekolah tersebut. Ia juga menikah dengan Asano (i.e. Hassana; ia adalah mantan Muslim), yang dibaptis dengan nama Susan, seorang kepala sekolah, yang juga berada pada kapal budak Portugis yang mengantarkan Crowther ke Sierra Leone. Mereka miliki beberapa anak, salah satu diantaranya adalah Dandeson Coates Crowther, deakon agung Delta Niger.[2] Cucunya Herbert Macaulay menjadi salah satu nasionalis Nigeria pertama dan memainkan peran penting pada akhir kekuasaan kolonial Britania di Nigeria.
Misi
Crowther dipilih untuk mengikuti misionaris James Frederick Schön pada ekspedisi Nigeria 1841.
Bersama dengan Schön, ia mempelajari Hausa untuk digunakan pada ekspedisi tersebut. Tujuan ekspedidi tersebut adalah menjalankan bidang komersial, mengajarkan teknik agrikultural, menyebarkan agama Kristen, dan membantu mengakhiri perdagangan budak. Setelah ekspedisi tersebut, Crowther dipanggil kembali ke Inggris, dimana ia dilatih sebagai seorang pendeta dan ditahbiskan oleh uskup London. Ia kembali ke Afrika pada 1843 dan bersama dengan Henry Townsend, membuka sebuah misi di Abeokuta, sekarang negara bagian Ogun, Nigeria.[2]
Crowther mulai menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Yoruba dan menyusun kamus Yoruba.
Hair, Paul Edward Hedley (1967). "The Early Study of Yoruba, 1825-1850". The early study of Nigerian languages. Cambridge U. P. in association with the West African Languages Survey and the Institute of African Studies, Ibadan.