Samirono adalah sebuah desa di Kecamatan Getasan, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Samirono yang terletak 4,3 km ke arah timur dari kota kecamatan.
Berdasarkan topografinya Desa Samirono terletak di lereng/puncak gunung Merbabu dengan ketinggian 1004 mdpl. Desa Samirono memiliki luas wilayah total 3,34 km2 atau 5,08% dari luas wilayah kecamatan Getasan.
Desa Samirono memiliki 5 (Lima) dusun, yaitu Dusun Pongangan, Kendal, Samirono, Tawang, dan Watulawang. Dari keseluruhan di wilayah dusun tersebut, Desa Samirono memiliki 13 RT dan 3 (tiga) RW. Desa Samirono dipimpin oleh Kepala Desa Bapak Slamet Juriono (tahun 2013 - saat ini)
Batas Wilayah
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumogawe,
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jetak dan Desa Tajuk,
c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Batur, dan
d. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Jetak dan Kelurahan Kumpulrejo kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk Samirono didominasi bekerja di sektor pertanian, peternak, dan wiraswasta. Sebagai desa dengan mayoritas penduduk sebagai petani/pekebun, komoditas pertanian dan perkebunan di Desa Samirono meliputi cabai, sayur mayur, tomat, cengkeh, tembakau, dll. Selain itu sebagian warga Samirono juga bermatapencaharian sebagai peternak sapi perah maka tidak salah apabila Desa Samirono juga dikenal dengan desa penghasil susu segar dan desa mandiri energi dengan pengelolaan biogasnya.
Desa Wisata
Desa Samirono telah ditetapkan sebagai desa wisata berdasarkan SK Bupati Semarang Nomor 556/0389/2020. Desa Samirono memiliki potensi kearifan lokal desa yang masih terjaga, pertanian organik, peternakan sapi perah, pemanfaatan energi baru terbarukan biogas, kekayaan seni dan budaya, keindahan alam yang berada di lereng Gunung Merbabu, kuliner khas dan UMKM lokal desa.
Desa Mandiri Energi
Desa Samirono Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu nominasi penerima penghargaan dari 30 desa se-Provinsi Jawa Tengah yang telah berhasil mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dengan potensi peternakan sapi perah milik masyarakat yang melimpah, Pemerintah Desa Samirono bersama masyarakat mendorong pemanfaataan kotoran hewan menjadi biogas sehingga dapat digunakan untuk memasak, penerangan, dan pupuk organik.
Keberhasilan pengembangan Energi Baru Terbarukan Biogas di Desa Samirono mendapat apresiasi penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai Desa Mandiri Energi Kategori Berkembang Tahun 2023.
Pranala luar